Indonesia berambisi menjadi negara industri tangguh pada 2035. Hal ini tertuang dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN). Untuk mencapai target tersebut, pengembangan sumber daya manusia (SDM) industri yang terampil dan adaptif terhadap teknologi menjadi kunci utama.
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyadari pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Kerjasama ini diperlukan untuk memperluas jangkauan program pelatihan dan pengembangan SDM industri ke berbagai wilayah potensial di Indonesia.
Target Industri Logam dan Investasi di Morowali
Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, menjadi salah satu daerah yang tengah tumbuh pesat sebagai pusat industri logam di Indonesia. Potensi ini didukung oleh realisasi investasi yang signifikan di sektor ini.
Berdasarkan data Kementerian Investasi dan Hilirisasi, subsektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya menjadi yang paling banyak menarik investasi pada kuartal I 2025. Total nilai investasinya mencapai Rp67,3 triliun.
Kemenperin berkomitmen mendukung pengembangan industri di Morowali, baik industri besar maupun industri kecil dan menengah (IKM). Hal ini bertujuan untuk menciptakan pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan.
Pengembangan SDM Industri Logam di Morowali
Untuk mendukung pertumbuhan industri logam di Morowali, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) menyelenggarakan pelatihan. Pelatihan Proses Manufaktur Logam Berbasis Kompetensi ini dibiayai oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pemkab Morowali.
Pelatihan ini didukung secara administratif oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi, dan Kemasan (BBSPJIKFK). Program ini bertujuan mencetak SDM industri logam yang kompeten dan siap bersaing di pasar global.
Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta berperan sebagai unit pelaksana teknis dalam pelatihan ini. Kerja sama ini mencerminkan komitmen Kemenperin dalam membangun ekosistem industri yang kuat dan merata di seluruh Indonesia.
Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 13-23 Juni 2025 diikuti oleh lima peserta dari Morowali. Materi pelatihan fokus pada pengoperasian mesin CNC, Bending, dan Shearing, sesuai kebutuhan industri di Morowali.
Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi
BDI Jakarta memiliki tugas melaksanakan pendidikan dan pelatihan SDM industri di berbagai sektor. Sektor-sektor tersebut antara lain logam, tekstil dan produk tekstil, batik, pengelasan, serta otomotif.
Semua pelatihan di BDI Jakarta berbasis kompetensi dengan sistem 3 in 1. Sistem ini meliputi pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja. Sistem ini memastikan SDM yang dihasilkan siap kerja dan mampu berkontribusi bagi industri.
Kepala BDI Jakarta, Ali Khomaini, berharap kerjasama antar instansi pemerintah dapat diperkuat dan diperluas. Hal ini untuk meningkatkan kompetensi SDM industri di berbagai daerah di Indonesia.
Pemerintah Kabupaten Morowali juga berharap pengembangan industri dapat menjangkau sektor hilir. Hal ini akan melibatkan pelaku IKM dan memberikan peran aktif bagi masyarakat lokal dalam rantai nilai industri secara berkelanjutan.
Dengan pelatihan ini, diharapkan Morowali dapat menjadi daerah dengan industri logam yang maju dan berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Kemenperin berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan SDM industri di Morowali dan daerah-daerah lain di Indonesia, guna mewujudkan visi Indonesia sebagai negara industri tangguh di tahun 2035.