Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,54 persen pada penutupan perdagangan Rabu, 25 Juni 2025, dan berakhir di level 6.832,14. Meskipun sempat menunjukkan penguatan di awal sesi, IHSG kemudian melemah di tengah sentimen pasar yang cenderung hati-hati. Kondisi ini mencerminkan sikap investor yang memilih aksi jual jangka pendek menjelang libur panjang akhir pekan.
Ketidakpastian global turut mempengaruhi pergerakan IHSG. Investor tampak menunggu kejelasan terkait perkembangan gencatan senjata antara Iran dan Israel. Antisipasi terhadap rilis laporan kinerja keuangan emiten pada semester I 2025 juga menambah kekhawatiran di pasar.
Analisis Pelemahan IHSG: Perspektif Pasar dan Faktor Eksternal
Ratna Lim, analis dari Phintraco Sekuritas, menjelaskan bahwa pelemahan IHSG dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sikap wait and see pelaku pasar terhadap gencatan senjata Iran-Israel menjadi salah satu penyebabnya.
Investor juga bersiap menghadapi rilis laporan keuangan emiten semester I 2025. Hal ini menyebabkan transaksi cenderung jangka pendek, mengingat ketidakpastian yang masih cukup tinggi. Menjelang libur panjang, aktivitas perdagangan cenderung lebih terbatas.
Likuiditas Pasar dan Penawaran Saham Perdana (IPO)
Ramai nya penawaran saham perdana (IPO) yang berbarengan juga memberikan tekanan pada IHSG. Kondisi ini diperkirakan menyebabkan likuiditas di pasar reguler menjadi ketat.
Lebih lanjut, dari sisi teknikal, indikator MACD menunjukkan kemiringan negatif yang melebar, dan volume penjualan meningkat dibandingkan hari sebelumnya. Meskipun Stochastic RSI membentuk golden cross di area oversold, minimnya sentimen positif menjelang libur panjang membuat IHSG diperkirakan masih rentan terhadap pelemahan.
Dampak Data Ekonomi Global terhadap IHSG
Pasar global menantikan beberapa data ekonomi penting dari Amerika Serikat. Data Indeks Core PCE Price untuk Mei 2025, yang akan dirilis pada 27 Juni, diperkirakan tetap sebesar 0,1 persen secara bulanan (MoM).
Indeks Michigan Consumer Sentiment Final bulan Juni juga dinantikan. Angka ini diperkirakan naik menjadi 60,5 dari sebelumnya 52,2. Data Durable Goods Orders untuk Mei, yang diproyeksikan tumbuh 8,5 persen MoM, juga akan dirilis pada 26 Juni.
Pernyataan The Fed dan Perkembangan Pasar Eropa
Data Produk Domestik Bruto (PDB) AS untuk kuartal I 2025 juga akan diperbarui, dengan proyeksi kontraksi sebesar 0,2 persen QoQ. Pernyataan terbaru dari Chairman The Fed, Jerome Powell, juga turut menjadi perhatian. Powell kembali mengingatkan agar The Fed tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Di Eropa, bursa saham ditutup melemah pada perdagangan Selasa. Namun, saham sektor pertahanan menguat setelah KTT NATO menyetujui peningkatan anggaran pertahanan hingga 5 persen dari PDB pada 2035. Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun (U.S. 10-year Bond Yield) turun tipis ke level 4,289 persen. Harga emas naik 0,1 persen ke level USD 3.327 per troy ounce, dan harga minyak mentah dunia menguat akibat penurunan cadangan minyak AS.
Rekomendasi Saham dan Prospek IHSG
Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG cenderung melemah di kisaran level 6.750–6.800 pada Kamis, 26 Juni 2025, mengingat minimnya sentimen positif menjelang libur panjang.
Untuk perdagangan Kamis, 26 Juni 2025, Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham pilihan seperti MAIN, ARTO, TOWR, MTEL, dan ULTJ. Perlu diingat bahwa rekomendasi ini bersifat analisa dan investor perlu melakukan riset sendiri sebelum mengambil keputusan investasi. Kondisi pasar saham sangat dinamis dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, sehingga diperlukan kehati-hatian dalam berinvestasi.