Artis Deddy Corbuzier baru-baru ini melaporkan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Sosial dan Publik, pelaporan ini menjadi kewajibannya.
LHKPN Deddy Corbuzier mencatat total kekayaan mencapai angka fantastis, hampir Rp 1 triliun. Rinciannya menarik untuk diulas lebih lanjut, terutama bila dibandingkan dengan harta kekayaan publik figur lain yang juga dekat dengan lingkaran kekuasaan.
Rincian Kekayaan Deddy Corbuzier dalam LHKPN
LHKPN Deddy Corbuzier menunjukkan total kekayaan mencapai Rp 953.021.579.571. Aset terbesarnya berasal dari harta tak bergerak.
Harta tak bergerak Deddy mencapai Rp 496.152.007.876. Angka ini mendominasi total kekayaannya.
Sumber kekayaan kedua terbesar adalah surat berharga, senilai Rp 386.130.385.400. Investasi ini memberikan kontribusi signifikan terhadap total kekayaan.
Properti, berupa tanah dan bangunan, bernilai Rp 66.599.664.431. Ini menunjukkan kepemilikan aset properti yang cukup besar.
Deddy juga melaporkan aset kendaraan senilai Rp 2.195.000.000. Besaran ini masih relatif kecil dibandingkan aset lainnya.
Kas dan setara kas yang dimiliki mencapai Rp 21.677.713.754. Ini merupakan bagian dari likuiditas keuangan Deddy.
Namun, Deddy juga melaporkan total utang sebesar Rp 19.733.191.890. Ini perlu diperhatikan dalam melihat gambaran keseluruhan kekayaannya.
Perbandingan Kekayaan Deddy Corbuzier dan Raffi Ahmad
Raffi Ahmad, selaku Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, juga melaporkan LHKPN-nya. Total kekayaannya pun mencapai angka fantastis.
Berdasarkan LHKPN per 27 Desember 2024, Raffi Ahmad memiliki harta senilai Rp 1.033.996.390.568. Angka ini sedikit lebih tinggi daripada kekayaan Deddy Corbuzier.
Kekayaan Raffi Ahmad didominasi oleh aset tanah dan bangunan senilai Rp 737,1 miliar. Ia memiliki 45 bidang tanah dan bangunan di berbagai lokasi.
Alat transportasi dan mesin milik Raffi bernilai Rp 55,1 miliar. Koleksi mobil mewahnya memang terkenal luas.
Raffi juga memiliki surat berharga senilai Rp 307,9 miliar. Investasi ini menjadi bagian penting dari portofolio kekayaannya.
Harta bergerak lainnya mencapai Rp 46,7 miliar, sementara kas dan setara kas bernilai Rp 17,7 miliar. Ini menunjukkan likuiditas yang cukup baik.
Raffi melaporkan harta lainnya sebesar Rp 5,3 miliar, dengan total utang Rp 136 miliar. Meskipun memiliki utang yang cukup besar, total kekayaannya tetap mencapai angka Rp 1 triliun.
Implikasi dan Analisis
Perbandingan LHKPN Deddy Corbuzier dan Raffi Ahmad menarik untuk dianalisis. Keduanya merupakan figur publik yang dekat dengan lingkaran kekuasaan.
Transparansi harta kekayaan pejabat publik dan figur publik penting untuk menjaga akuntabilitas dan kepercayaan publik. Data LHKPN memberikan informasi berharga mengenai hal ini.
Besarnya nilai kekayaan mereka juga memicu diskusi publik mengenai sumber kekayaan dan pengelolaannya. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami secara komprehensif asal usul dan pengelolaan kekayaan tersebut.
Penting untuk diingat bahwa LHKPN hanya memberikan gambaran kekayaan pada saat pelaporan. Dinamika kekayaan seseorang bisa berubah seiring waktu.
Ke depan, peningkatan transparansi dan aksesibilitas data LHKPN diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang harta kekayaan pejabat dan figur publik di Indonesia.
