Beredar sebuah video di media sosial yang mengklaim Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Jacklevyn Fritz Manuputty, mengumumkan adanya bantuan dana dari Pemerintah Australia. Klaim tersebut menyebutkan dana tersebut ditujukan untuk kesejahteraan umat Kristen dan pembangunan gereja di Indonesia, disalurkan melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama. Namun, Kompas.com telah melakukan verifikasi dan memastikan informasi tersebut tidak benar. Video tersebut adalah hasil manipulasi atau hoaks.
Informasi palsu ini telah menyebar luas di berbagai platform media sosial, termasuk Facebook. Beberapa akun Facebook telah membagikan video yang sama, menampilkan Pendeta Jacklevyn seakan-akan mengumumkan program bantuan dana dengan cara pendaftaran melalui nomor WhatsApp tertentu.
Narasi Hoaks Bantuan Dana Pemerintah Australia
Dalam video yang beredar, terdapat narasi yang menyebutkan adanya “Program bantuan dana DAP untuk umat kristen di seluruh wilayah Indonesia yang disalurkan melalui Bimas Kristen Kementerian Agama RI hingga 2 miliar di tahun 2025”. Narasi tersebut juga menambahkan bahwa bantuan ini bertujuan untuk kesejahteraan umat Kristen dan pembangunan gereja di berbagai wilayah Indonesia.
Video tersebut menampilkan Pendeta Jacklevyn, namun kenyataannya, video ini telah dimanipulasi. Informasi yang disampaikan di dalamnya sepenuhnya tidak benar dan menyesatkan.
Verifikasi Kompas.com: Manipulasi Video dan Suara AI
Tim Kompas.com melakukan penelusuran menggunakan Google Lens dan menemukan video asli yang menampilkan Pendeta Jacklevyn. Video asli tersebut menunjukkan Pendeta Jacklevyn memberikan ucapan selamat atas terpilihnya Pendeta Bernard Manik sebagai Kepala Departemen Marturia Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) periode 2024-2028.
Untuk memastikan proses manipulasi, Kompas.com menggunakan Hive Moderation untuk menganalisis suara dalam video yang beredar. Hasilnya menunjukkan bahwa suara Pendeta Jacklevyn yang ada di video hoaks memiliki probabilitas 99,7 persen dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI).
Ini membuktikan bahwa video tersebut telah dimanipulasi dengan menggunakan teknologi AI untuk mengubah konteks ucapan Pendeta Jacklevyn menjadi narasi yang menyesatkan tentang bantuan dana dari Pemerintah Australia.
Hoaks Bantuan Dana Umat Kristen: Kasus Berulang
Kasus hoaks mengenai pemberian bantuan dana kepada umat Kristen bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, Kompas.com telah melakukan verifikasi terhadap beberapa hoaks serupa yang beredar di media sosial.
Hoaks-hoaks tersebut menampilkan narasi yang hampir sama, menawarkan bantuan dana dari berbagai sumber, namun semuanya terbukti tidak benar setelah dilakukan penelusuran dan verifikasi fakta.
Kasus ini kembali menjadi pengingat pentingnya bijak dalam menerima informasi di media sosial dan selalu melakukan pengecekan kebenaran sebelum menyebarkannya lebih lanjut.
Kesimpulannya, video yang menampilkan Pendeta Jacklevyn mengumumkan bantuan dana dari Pemerintah Australia adalah hoaks. Video tersebut merupakan hasil manipulasi yang menggunakan teknologi AI untuk mengubah konteks ucapan Pendeta Jacklevyn. Publik diimbau untuk selalu waspada terhadap informasi yang beredar di media sosial dan selalu melakukan verifikasi kebenaran sebelum menyebarkannya. Pentingnya literasi digital dalam menghadapi maraknya informasi hoaks di era digital saat ini tidak dapat diabaikan.