Beredar video di media sosial yang mengklaim menunjukkan kehancuran Tel Aviv, ibu kota Israel, akibat serangan Iran. Klaim ini telah ditelusuri oleh Tim Cek Fakta Kompas.com dan dinyatakan palsu.
Video tersebut merupakan hasil manipulasi digital berbasis kecerdasan buatan (AI), bukan rekaman peristiwa nyata. Kompas.com memberikan klarifikasi lengkap terkait video yang menyesatkan ini.
Video Palsu Tel Aviv Hancur: Bukti Manipulasi AI
Sebuah video yang beredar di Facebook mengklaim menampilkan Tel Aviv yang hancur setelah dihujani rudal hipersonik Iran. Video tersebut menampilkan gambar bandara, gedung pencakar langit, dan permukiman yang tampak hancur lebur.
Namun, setelah dilakukan penelusuran, Kompas.com menemukan bahwa video tersebut merupakan rekayasa AI. Bukti kuat menunjukkan bahwa video ini merupakan kompilasi dari berbagai potongan video yang telah dimanipulasi.
Sumber asli potongan video tersebut adalah akun Instagram @3amelyon, yang secara terbuka menyatakan dalam bio akunnya bahwa mereka menciptakan konten menggunakan AI. Beberapa potongan video yang digunakan dalam video palsu tersebut dapat ditemukan di unggahan Reels akun Instagram tersebut.
Analisis Kompas.com: Identifikasi Sumber dan Teknologi
Tim Cek Fakta Kompas.com berhasil melacak sumber asli beberapa potongan video yang digunakan dalam video palsu tersebut.
Potongan video gedung pencakar langit yang runtuh berasal dari Reels yang diunggah pada 14 Juni 2025. Sementara itu, potongan video bandara yang hancur berasal dari Reels yang diunggah pada 12 Juni 2025.
Lebih lanjut, penggunaan AI dalam pembuatan video tersebut juga dikonfirmasi oleh perangkat Hive Moderation. Analisis Hive Moderation menunjukkan probabilitas sebesar 90,3 persen bahwa video tersebut dihasilkan oleh AI.
Hal ini memperkuat kesimpulan bahwa video yang beredar di media sosial merupakan rekayasa AI dan bukan rekaman kejadian sesungguhnya di Tel Aviv.
Dampak Serangan Iran dan Pentingnya Verifikasi Informasi
Meskipun video yang beredar adalah palsu, perlu ditekankan bahwa serangan balasan Iran terhadap Israel memang telah terjadi dan menimbulkan dampak nyata.
Lebih dari 200 warga Israel dilaporkan terluka sejak Iran memulai serangan balik pada 13 Juni 2025. Laporan dari media seperti Middle East Eye telah memverifikasi kerusakan akibat serangan tersebut, termasuk blok apartemen yang hancur di pinggiran Tel Aviv dan Ramat Gan.
Namun, video yang viral di media sosial tidak merepresentasikan kerusakan yang sebenarnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu memverifikasi informasi sebelum mempercayai dan menyebarkannya lebih lanjut.
Perkembangan teknologi AI memungkinkan pembuatan konten yang sangat realistis, sehingga membuat masyarakat lebih rentan terhadap informasi palsu. Kewaspadaan dan verifikasi dari sumber terpercaya menjadi kunci untuk menghindari penyebaran hoaks.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya literasi digital dan kritis dalam mengonsumsi informasi di era digital saat ini. Hanya dengan demikian kita dapat memilah informasi yang valid dan menghindari penyebaran berita palsu yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.