Jelang peluncuran program Sekolah Rakyat pada pertengahan Juli 2025, persiapan terus dimatangkan. Pemerintah memastikan kesiapan fasilitas dan kelayakan program yang bertujuan untuk meningkatkan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Tinjauan langsung ke lokasi pembangunan menjadi salah satu langkah untuk memastikan hal tersebut.
Peninjauan Langsung Persiapan Sekolah Rakyat di Jakarta
Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indrawijaya melakukan peninjauan langsung ke salah satu unit rintisan Sekolah Rakyat di Sentra Handayani, Jakarta. Ia didampingi oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono.
Tinjauan meliputi pengecekan fasilitas asrama dan ruang kelas. Seskab Teddy bahkan mencoba langsung tempat tidur di asrama dan duduk di bangku belajar di ruang kelas.
Ia mengamati fasilitas secara detail. Interaksi dengan calon siswa dan orang tua mereka juga dilakukan.
Target Peresmian dan Himbauan kepada Presiden
Setelah peninjauan, Mensos Gus Ipul menyampaikan harapan agar Presiden Prabowo Subianto dapat meresmikan Sekolah Rakyat. Peresmian diharapkan dapat dilakukan bertepatan dengan dimulainya masa matrikulasi pada 14 Juli 2025.
Gus Ipul menyampaikan permintaan tersebut melalui Seskab Teddy. Hal ini untuk memastikan kehadiran Presiden dalam peresmian program penting ini.
Program Sekolah Rakyat di Sentra Handayani menargetkan siswa SMP. Total 75 siswa dari keluarga kurang mampu akan tertampung di tiga rombongan belajar.
Progres Pembangunan dan Anggaran Sekolah Rakyat
Sekolah Rakyat di Sentra Handayani memiliki luas 1,2 hektare. Fasilitasnya lengkap, termasuk asrama, gedung sekolah, kantor guru, rumah guru, ruang makan, toilet ramah disabilitas, dan lapangan basket.
Progres pembangunan fisik telah mencapai 88,8 persen. Realisasi pekerjaan bahkan mencapai 92,6 persen, dengan target penyelesaian dalam sembilan hari ke depan.
Menteri PU Dody Hanggodo menjelaskan anggaran pembangunan. Untuk 100 sekolah tahap awal, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 1,1 triliun.
Pembangunan 200 sekolah secara keseluruhan membutuhkan anggaran sekitar Rp 2 triliun. Lebih dari 2.000 pekerja dari berbagai daerah terlibat dalam proyek ini.
Progres pembangunan Sekolah Rakyat secara nasional telah mencapai rata-rata 83 persen. Beberapa lokasi bahkan sudah mendekati penyelesaian 90 persen. Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan program ini berjalan lancar.
Program Sekolah Rakyat merupakan bukti nyata komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan fasilitas yang memadai dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan anak-anak dari keluarga kurang mampu dan membuka akses pendidikan yang lebih luas. Keberhasilan program ini bergantung pada kolaborasi yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan semua pihak terkait.