PT Pertamina Hulu Energi (PHE), subholding upstream Pertamina, menorehkan prestasi gemilang pada tahun 2024. Kinerja operasionalnya sangat positif, ditandai dengan produksi migas yang melampaui satu juta barel setara minyak per hari (MBOEPD), tepatnya mencapai 1.045 MBOEPD. Capaian ini menjadikan PHE sebagai kontributor utama energi nasional, yakni 69 persen untuk minyak dan 37 persen untuk gas.
Keberhasilan ini merupakan buah dari strategi dan kerja keras PHE selama tiga tahun terakhir sejak terbentuknya Subholding Upstream pada 2021. Produksi migas PHE tumbuh rata-rata 5% per tahun. Hal ini didukung oleh peningkatan signifikan dalam aktivitas pengeboran.
Capaian Produksi dan Keuntungan PHE di Tahun 2024
PHE tidak hanya sukses meningkatkan produksi migas, tetapi juga meraup laba bersih yang substantial. Laba bersih yang dicatatkan mencapai USD 3,12 miliar di tahun 2024, meningkat 14,51% atau USD 395,50 juta dibandingkan tahun 2023.
Keberhasilan ini diraih di tengah tantangan fluktuasi harga minyak dunia dan situasi geopolitik yang dinamis. Kinerja positif ini merupakan hasil kolaborasi dan inovasi seluruh Perwira Pertamina serta dukungan para pemangku kepentingan.
Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh entitas afiliasi PHE yang terdiri dari Regional-1 Sumatera, Regional-2 Jawa, Regional-3 Kalimantan, Regional-4 Indonesia Timur, Regional-5 Internasional, Elnusa, Badak LNG, dan Pertamina Drilling Service Indonesia. Semua entitas tersebut berkontribusi besar dalam pencapaian ini.
PHE berkomitmen untuk terus meningkatkan produksi migas guna mendukung pencapaian swasembada energi nasional, sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Republik Indonesia dan visi PHE sendiri.
Eksplorasi Migas: Temuan Besar dan Kontrak Baru
Di bidang eksplorasi, PHE juga mencetak prestasi luar biasa. Pada tahun 2024, PHE menemukan sumber daya 2C sebesar 652,19 juta barel setara minyak (MMBOE). Ini merupakan peningkatan rata-rata 11,3% per tahun selama tiga tahun terakhir.
Dua penemuan besar menjadi sorotan, yakni struktur Tedong (TDG)-001 dengan sumber daya 2C sebesar 108,05 MMBOE dan struktur Padang Pancuran (PPC)-1 sebesar 140,61 MMBOE. Penemuan ini merupakan yang terbesar yang dicapai Pertamina dalam 15 tahun terakhir. PHE juga melakukan survei seismik yang ekstensif, meliputi 769 km untuk seismik 2D dan 4.990 km² untuk seismik 3D.
PHE juga berhasil mengamankan kontrak bagi hasil untuk satu wilayah kerja eksplorasi baru di luar negeri, yaitu Blok SK510 di lepas pantai Sarawak, Malaysia. Selain itu, PHE mendapatkan dua wilayah kerja eksplorasi baru di dalam negeri: Blok Melati di lepas pantai dan daratan Sulawesi Tenggara, dan Blok North Ketapang di lepas pantai Jawa Timur. Ketiga wilayah kerja ini memiliki potensi sumber daya total sebesar 3,02 miliar barel setara minyak (BBOE).
Komitmen PHE terhadap ESG dan Good Corporate Governance
PHE berkomitmen kuat terhadap prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Program dekarbonisasi PHE berhasil mengurangi emisi karbon sebesar 1.186,87 kiloton setara CO2 (KTon CO2e) pada tahun 2024. Komitmen ini diakui secara internasional dengan rating ESG BBB dari MSCI ESG.
PHE juga mendapatkan berbagai penghargaan atas kinerjanya di bidang lingkungan, yaitu 12 predikat PROPER Emas, 19 PROPER Hijau, dan 4 PROPER Biru dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Dalam hal Good Corporate Governance (GCG), PHE memperoleh skor 86,29 atau kategori sangat baik dalam Asesmen GCG tahun buku 2024. PHE juga aktif mendukung program pemerintah dalam meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), mencapai 61,06% pada tahun 2024.
PHE berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, menjalankan prinsip ESG secara penuh, dan menerapkan zero tolerance terhadap praktik korupsi.
PHE berupaya untuk menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab secara sosial, dan memiliki tata kelola perusahaan yang baik. Keberhasilan PHE di tahun 2024 menunjukkan potensi besar industri migas Indonesia dalam mencapai swasembada energi dan berkontribusi pada perekonomian nasional.