Sebuah foto yang beredar di media sosial mengklaim menampilkan pembangunan patung Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Namun, hasil penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com mengungkapkan fakta yang berbeda. Foto tersebut ternyata merupakan hasil manipulasi menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Informasi yang salah ini perlu diluruskan agar tidak menyesatkan publik.
Narasi Hoaks yang Beredar
Foto yang diunggah di Facebook pada 16 Juni 2026, menampilkan pekerja konstruksi sedang membangun sebuah patung. Pada bagian dasar patung tersebut, terdapat tulisan “BAPAK AING KANG DEDI MULYADI”. Unggahan tersebut tanpa keterangan lain, hanya disertai kata “Bapak Aing”. Informasi ini kemudian menyebar luas di media sosial dan menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat.
Penyebaran foto ini berpotensi menimbulkan mispersepsi dan menimbulkan opini publik yang tidak benar.
Hasil Penelusuran dan Verifikasi
Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan penyelidikan mendalam. Hasilnya, tidak ditemukan berita atau informasi kredibel dari sumber resmi yang membenarkan pembangunan patung tersebut. Foto tersebut tidak pernah muncul di media resmi milik pemerintah daerah maupun media arus utama.
Untuk memastikan keaslian foto, tim menggunakan alat deteksi manipulasi AI.
Sight Engine digunakan untuk menganalisis foto tersebut.
Hasil analisis menunjukkan probabilitas tinggi foto tersebut merupakan hasil manipulasi AI.
Analisis Sight Engine
Sight Engine, sebuah platform deteksi manipulasi gambar, memberikan hasil analisis yang cukup signifikan. Probabilitas foto tersebut dihasilkan oleh AI mencapai 85 persen. Lebih spesifik lagi, model AI yang diduga digunakan adalah GPT-4o, dengan probabilitas mencapai 86 persen. Hasil ini memperkuat dugaan bahwa foto tersebut adalah hasil rekayasa digital.
Kesimpulan dan Analisis Lebih Lanjut
Berdasarkan penelusuran dan verifikasi yang dilakukan, dapat dipastikan bahwa foto yang beredar di media sosial adalah hasil manipulasi AI. Foto tersebut tidak menampilkan realita pembangunan patung Dedi Mulyadi. Informasi yang beredar perlu diklarifikasi dan dihentikan penyebarannya untuk mencegah kesalahpahaman dan penyebaran hoaks lebih lanjut.
Penting bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap informasi yang beredar di media sosial.
Verifikasi informasi dari sumber terpercaya sangat penting sebelum menyebarkannya.
Kemajuan teknologi AI memungkinkan pembuatan konten palsu yang sangat meyakinkan.
Oleh karena itu, literasi digital yang baik sangat krusial dalam menghadapi era informasi yang serba cepat ini.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya peran media dalam melakukan cek fakta dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat.
Melalui klarifikasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di dunia digital.