Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah bersemangat mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatifnya. Dekranasda NTB, dengan komitmen kuatnya, berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memajukan industri kreatif lokal, khususnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dukungan ini mencakup peningkatan kapasitas produksi, strategi digital marketing, peningkatan kualitas kemasan produk, dan pembangunan brand identity yang kuat.
Targetnya jelas: menjadikan NTB sebagai pusat ekonomi kreatif kebanggaan Indonesia. Langkah-langkah nyata telah dan akan terus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Kunjungan Solidaritas Perempuan untuk Indonesia (Seruni) baru-baru ini menjadi bukti nyata dukungan dari pihak luar terhadap potensi ekonomi kreatif NTB.
Potensi Besar Ekonomi Kreatif NTB: Dukungan dari Pusat dan Daerah
Dekranasda NTB berperan aktif dalam membina dan memberdayakan pelaku UMKM. Penguatan kapasitas produksi, pelatihan pemasaran digital, serta pendampingan dalam pengembangan kemasan dan branding menjadi fokus utama. Kerja sama yang erat dengan pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci keberhasilan program ini.
Kunjungan Ibu Negara dan para istri Menteri dalam rombongan Seruni pada 11 Juni 2025 memberikan dampak positif yang signifikan. Pengeluaran mereka untuk produk lokal mencapai lebih dari Rp100 juta, menunjukkan tingginya minat dan kepercayaan terhadap produk-produk UMKM NTB.
Keunggulan Produk Lokal NTB dan Daya Saing di Pasar Internasional
Transaksi terbesar didominasi oleh pembelian tenun tradisional dari berbagai suku di NTB, seperti Sasak, Samawa, dan Mbojo. Tenun-tenun ini menjadi salah satu produk unggulan wastra NTB yang memiliki daya tarik tinggi. Kualitas dan kreativitas produk UMKM NTB mendapat apresiasi tinggi dari Ibu Wakil Presiden, Selvi Ananda.
Selvi Ananda menilai produk-produk UMKM NTB memiliki daya saing yang tinggi dan berpotensi untuk menembus pasar nasional bahkan internasional. Ia menekankan pentingnya inovasi dan perluasan pemasaran untuk mencapai potensi tersebut. Dukungan dari pemerintah pusat dan daerah sangat dibutuhkan untuk mendorong ekspansi bisnis para pelaku UMKM.
Investasi Ekonomi Kreatif di NTB dan Indonesia
Data Kementerian Ekonomi Kreatif menunjukkan realisasi investasi sektor ekonomi kreatif di Indonesia hingga triwulan I 2025 mencapai Rp43,2 triliun. Angka ini mencapai 31,7 persen dari target tahunan sebesar Rp136,28 triliun.
Di NTB sendiri, realisasi investasi sektor industri kreatif dan pariwisata pada tahun 2024 mencapai Rp4,07 triliun. Capaian ini menempatkan sektor ini di posisi ketiga setelah sektor pertambangan (Rp37,95 triliun) dan sektor perindustrian (Rp10,07 triliun). Angka ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi kreatif NTB yang menjanjikan.
Strategi Peningkatan Investasi
Pemerintah Provinsi NTB perlu mengembangkan strategi yang lebih komprehensif untuk menarik investasi di sektor ekonomi kreatif. Hal ini dapat mencakup penyederhanaan regulasi, peningkatan infrastruktur, dan promosi yang lebih gencar di tingkat nasional maupun internasional. Pengembangan sumber daya manusia juga menjadi hal yang penting.
Peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan dan pendidikan vokasi akan meningkatkan daya saing produk-produk lokal NTB. Kerjasama dengan lembaga pendidikan dan pelatihan baik dalam maupun luar negeri perlu terus ditingkatkan.
NTB memiliki potensi besar untuk menjadi pusat ekonomi kreatif di Indonesia. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pelaku UMKM, dan berbagai pihak terkait, NTB dapat mewujudkan visinya untuk menjadi salah satu daerah penghasil produk ekonomi kreatif unggulan di Indonesia. Dukungan berkelanjutan dan strategi pemasaran yang tepat akan memperkuat daya saing produk lokal dan membuka akses pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional. Keberhasilan ini akan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat NTB.