Kebijakan fiskal merupakan instrumen penting pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi suatu negara. Istilah “fiskal” sendiri, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berkaitan erat dengan urusan pajak dan pendapatan negara. Pemahaman yang tepat tentang kebijakan fiskal sangat krusial karena dampaknya langsung terasa pada perekonomian masyarakat. Pemerintah menggunakan kebijakan fiskal untuk mengendalikan berbagai aspek perekonomian. Tujuannya adalah menciptakan stabilitas di pasar barang dan jasa, pasar uang, dan pasar luar negeri. Kebijakan ini menjadi sangat relevan, khususnya dalam konteks pasar barang dan jasa.
Apa Itu Kebijakan Fiskal?
Kebijakan fiskal mencakup pengaturan penerimaan dan pengeluaran negara yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Keputusan terkait kebijakan fiskal biasanya dihasilkan melalui proses kolaborasi antara pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Penerimaan negara bersumber dari berbagai sektor, termasuk pajak (penghasilan, bumi dan bangunan), bea dan cukai, devisa negara, serta pendapatan dari sektor pariwisata dan impor. Sementara itu, pengeluaran negara dialokasikan untuk berbagai program, seperti belanja pertahanan dan keamanan, pembangunan infrastruktur, dan program-program kesejahteraan masyarakat.
Tujuan Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal memiliki beberapa tujuan utama dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Tujuan-tujuan ini saling berkaitan dan bergantung pada kondisi ekonomi yang dihadapi.
- Meningkatkan pengeluaran pemerintah untuk merangsang ekonomi, atau sebaliknya, melakukan pemotongan pengeluaran untuk mengendalikan inflasi.
- Melakukan penyesuaian pajak; menurunkan pajak untuk meningkatkan aktivitas ekonomi, atau menaikkan pajak untuk mengurangi inflasi.
- Mendorong pertumbuhan ekonomi melalui investasi pemerintah dan insentif pajak.
- Menekan inflasi dengan mengurangi pengeluaran pemerintah atau menaikkan pajak.
- Menjaga stabilitas harga barang dan jasa melalui pengaturan penerimaan dan pengeluaran negara.
- Mengatasi pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja melalui proyek-proyek pemerintah.
Implementasi kebijakan fiskal bisa bervariasi tergantung kondisi ekonomi yang sedang dihadapi. Pemerintah dapat memilih strategi yang paling tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Contoh Kebijakan Fiskal
Penerapan kebijakan fiskal seringkali terlihat jelas saat negara menghadapi kondisi ekonomi yang sulit, seperti resesi atau krisis. Intervensi pemerintah bertujuan untuk merangsang pertumbuhan dan menyediakan bantuan yang dibutuhkan. Sebagai contoh, selama pandemi Covid-19, pemerintah Indonesia memberikan berbagai bantuan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Selain itu, bantuan uang tunai juga diberikan kepada keluarga pra-sejahtera untuk meringankan beban ekonomi mereka. Program-program ini merupakan contoh nyata dari kebijakan fiskal yang diterapkan untuk mengatasi dampak ekonomi pandemi. Tujuannya adalah untuk menjaga agar roda perekonomian tetap berjalan dan mencegah penurunan ekonomi yang lebih parah. Efektivitas kebijakan ini kemudian dievaluasi untuk penyempurnaan di masa mendatang. Keberhasilan kebijakan fiskal sangat bergantung pada berbagai faktor, termasuk koordinasi antar lembaga pemerintah, respon masyarakat, dan kondisi ekonomi global.