Aida Greenbury, aktivis vokal di sektor kehutanan dan kelapa sawit, baru-baru ini mengunggah video wawancara Harrison Ford dengan Zulkifli Hasan. Pengungkapan ini muncul setelah Kementerian Kehutanan melaporkan setengah dari Taman Nasional Tesso Nilo kini telah berubah menjadi perkebunan sawit ilegal.
Video tersebut menjadi sorotan karena menunjukkan reaksi keras Harrison Ford terhadap kerusakan hutan di Indonesia. Zulkifli Hasan, yang kala itu menjabat Menteri Kehutanan, juga menjadi pusat perhatian dalam konteks ini.
Harrison Ford dan Kekesalannya terhadap Kerusakan Hutan Indonesia
Dalam cuplikan video yang diunggah di akun X @AidaGreenbury, Harrison Ford, aktor kawakan Hollywood, mengungkapkan keprihatinan mendalamnya terhadap kondisi hutan Indonesia.
Kegeramannya tampak jelas ketika ia menyaksikan kerusakan lingkungan yang terjadi. “Ini mengerikan,” ucapnya, menggambarkan situasi yang menurutnya sangat memprihatinkan.
Komentar dari narasumber lain dalam video tersebut semakin memperkuat gambaran masalah. Sumber tersebut menyebut sektor kehutanan sebagai salah satu sumber utama korupsi di Indonesia.
Pertemuan Harrison Ford dan Zulkifli Hasan: Sebuah Dialog yang Menegangkan
Wawancara antara Harrison Ford dan Zulkifli Hasan yang dilakukan menjelang akhir masa jabatan Zulkifli Hasan sebagai Menteri Kehutanan pada tahun 2013, menjadi fokus utama video tersebut.
Pertemuan ini diinisiasi oleh Harrison Ford dalam rangka pembuatan film dokumenter “Years of Living Dangerously”. Ford, yang dikenal sebagai aktivis lingkungan, ingin membahas langsung kondisi Taman Nasional Tesso Nilo.
Ford menunjukkan kekesalannya saat melihat kondisi Taman Nasional Tesso Nilo. Ia bahkan meminta Zulkifli Hasan untuk bersikap serius dalam membahas permasalahan ini.
Reaksi Zulkifli Hasan yang cenderung menanggapi dengan tawa menimbulka reaksi keras dari Ford. “Itu tidak lucu ya,” tegas Ford, menunjukkan betapa seriusnya masalah tersebut baginya.
Kondisi Taman Nasional Tesso Nilo yang Memprihatinkan
Harrison Ford menggambarkan kondisi memprihatinkan Taman Nasional Tesso Nilo dengan detail yang menyayat hati. Hanya 18 persen hutan yang tersisa.
Ia menjelaskan adanya jalan-jalan baru ilegal, hutan yang ditebangi secara liar, dan pohon-pohon yang tumbang dan terbakar. “Ini sangat merusak, sungguh memilukan melihatnya,” ujarnya.
Ironisnya, Zulkifli Hasan mengaku baru melihat kondisi tersebut untuk pertama kalinya, menunjukkan betapa minimnya pengawasan dan perhatian terhadap kerusakan lingkungan yang terjadi.
Dampak Video dan Refleksi terhadap Pengelolaan Kehutanan Indonesia
Video wawancara ini kembali menjadi viral dan menimbulkan diskusi luas di masyarakat Indonesia. Publik mempertanyakan efektivitas pengelolaan sektor kehutanan.
Kejadian ini juga mengingatkan kita pada pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya alam, khususnya di sektor kehutanan.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya peran aktivis lingkungan dan media dalam mengawasi dan menyuarakan isu lingkungan, serta pentingnya kepemimpinan yang bertanggung jawab dan berpihak pada kelestarian alam.
Semoga kejadian ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperbaiki pengelolaan hutan dan mencegah kerusakan lingkungan yang lebih parah di masa depan. Peran serta semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun internasional, sangat diperlukan dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.