PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui aksi penanaman 500 bibit mangrove di Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat. Langkah ini bukan sekadar aksi simbolis, melainkan bagian integral dari strategi perusahaan menuju logistik yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Inisiatif ini diharapkan memberikan dampak positif signifikan bagi ekosistem pesisir dan mengurangi emisi karbon.
KAI Logistik Tanam 500 Bibit Mangrove: Langkah Nyata Menuju Logistik Ramah Lingkungan
KAI Logistik, anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), secara aktif berkontribusi dalam pelestarian lingkungan melalui program penanaman mangrove. Aksi ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan bisnis dan tanggung jawab sosial lingkungan.
Penanaman 500 bibit mangrove di kawasan pesisir Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat diyakini mampu menyerap karbon hingga 59,2 kg CO₂eq per tahun pada tahap awal. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat signifikan hingga 2,5 ton CO₂eq per tahun setelah pohon mangrove tumbuh dewasa dalam 5-7 tahun mendatang.
Manfaat Lingkungan dan Ekonomi dari Penanaman Mangrove
Program penanaman mangrove ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga berpotensi memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Jenis mangrove yang ditanam adalah *Rhizophora* / *Rhizophora mucronata*, yang memiliki nilai ekonomis. Kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, kayu bakar, dan arang. Hal ini memberikan nilai tambah bagi masyarakat setempat selain manfaat lingkungannya.
Dampak Positif Penanaman Mangrove
- Penyerapan karbon dioksida, membantu mitigasi perubahan iklim.
- Perlindungan garis pantai dari abrasi dan erosi.
- Pemulihan ekosistem pesisir dan keanekaragaman hayati.
- Peningkatan perekonomian masyarakat melalui pemanfaatan kayu mangrove.
Integrasi SDGs dan Strategi Green Logistics KAI Logistik
Inisiatif penanaman mangrove ini selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 13 (penanganan perubahan iklim), 14 (ekosistem lautan), dan 15 (kehidupan di darat). KAI Logistik mengintegrasikan praktik-praktik ramah lingkungan ke dalam strategi bisnisnya, sebuah strategi yang disebut “green logistics”.
Green logistics di KAI Logistik mencakup efisiensi energi, pengurangan emisi, dan konservasi alam sebagai bagian integral dari operasional perusahaan. Hal ini menunjukkan komitmen KAI Logistik untuk mencapai keberhasilan bisnis yang berkelanjutan tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.
Manager of Public Relations KAI Logistik, Adjeng Putri Adhatu, menekankan bahwa keberlanjutan bukanlah sekadar pilihan, melainkan tanggung jawab. KAI Logistik bertekad untuk menjadi pelopor dalam transformasi logistik menuju sektor yang lebih ramah lingkungan.
Program penanaman mangrove ini merupakan bukti nyata bahwa bisnis dapat dirancang untuk menciptakan manfaat berkelanjutan, secara ekonomi, sosial, dan lingkungan. KAI Logistik membuktikan bahwa perusahaan dapat berperan aktif dalam menjaga kelestarian bumi sambil tetap mencapai tujuan bisnisnya. Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi perusahaan lain untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan.