Beredar klaim di media sosial yang menyatakan Indonesia akan menjadi sasaran serangan Israel setelah Iran. Klaim ini diiringi video pidato Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan sulih suara yang menyebutkan Indonesia sebagai target serangan berikutnya.
Namun, setelah diverifikasi, klaim tersebut terbukti hoaks. Tim Cek Fakta Kompas.com telah menelusuri informasi ini dan menemukan fakta yang berbeda.
Klaim Serangan Israel terhadap Indonesia: Sebuah Hoaks
Sejumlah akun Facebook menyebarkan narasi yang menyebutkan Indonesia sebagai target serangan Israel setelah Iran. Narasi tersebut disertai video pidato Netanyahu, yang diklaim sebagai bukti.
Narasi yang beredar berbunyi, “Setelah Iran target selanjutnya Indonesia…!!” dan kutipan sulih suara video: “Kita hancurkan negara Iran terlebih dahulu setelah itu kita hancurkan beberapa negara di Asia. Salah satunya negara Indonesia.”
Penelusuran Fakta: Pidato Netanyahu di Kongres AS
Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan penelusuran menggunakan Google Lens terhadap video yang beredar. Hasilnya menunjukkan video tersebut merupakan rekaman pidato Netanyahu di Kongres AS pada 24 Juli 2024.
Pidato lengkap Netanyahu dapat diakses di kanal YouTube Fox 5 Washington DC. Dalam pidato tersebut, Netanyahu fokus pada upaya meraih dukungan AS untuk melawan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Netanyahu memang kerap menyebut Iran sebagai ancaman terhadap perdamaian dunia dan Timur Tengah. Namun, tidak ada satupun penyebutan mengenai Indonesia dalam pidato tersebut.
Transkrip lengkap pidato dapat ditemukan di situs berita Haaretz. Setelah membaca transkrip, jelas terlihat bahwa tidak ada pernyataan Netanyahu yang menyebut Indonesia sebagai target serangan.
Kesimpulan: Informasi yang Salah dan Menyesatkan
Dari hasil penelusuran, terbukti bahwa narasi yang menyatakan Indonesia akan menjadi target serangan Israel berikutnya adalah hoaks. Video yang digunakan merupakan rekaman pidato Netanyahu di Kongres AS yang tidak mengandung pernyataan tentang serangan terhadap Indonesia.
Penyebaran informasi ini sangat berbahaya karena dapat menimbulkan ketakutan dan keresahan di masyarakat. Penting untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya, guna menghindari penyebaran hoaks yang dapat menimbulkan dampak negatif.
Publik perlu bijak dalam menyaring informasi dan mengandalkan sumber-sumber terpercaya untuk mendapatkan informasi yang akurat dan valid. Jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak memiliki sumber yang jelas dan kredibel.