Harga emas dunia mengalami penurunan signifikan pada Selasa pagi (17/6/2025) WIB, merosot lebih dari 1 persen. Penurunan ini terjadi setelah harga logam mulia tersebut mencapai level tertinggi baru-baru ini, memicu aksi ambil untung dari para investor. Situasi geopolitik yang tegang antara Israel dan Iran, serta antisipasi keputusan suku bunga The Fed, juga turut mempengaruhi pasar emas.
Harga Emas Anjlok: Aksi Ambil Untung dan Antisipasi Keputusan The Fed
Harga emas spot anjlok 1,2 persen menjadi 3.393,86 dollar AS per ons. Sementara itu, harga emas berjangka di Comex New York Exchange juga turun 1 persen, mencapai 3.417,30 dollar AS per ons. Penurunan ini mengakhiri reli tiga hari berturut-turut yang sebelumnya membawa harga emas mendekati level tertinggi sejak 22 April 2025 di kisaran 3.400 dollar AS per ons.
David Meger, Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, menjelaskan penurunan tersebut sebagai aksi ambil untung setelah kenaikan harga yang cukup signifikan. Kenaikan sebelumnya sebagian besar didorong oleh meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran.
Konflik Israel-Iran dan Ketidakpastian Ekonomi Global
Ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pasar emas. Iran mendesak Presiden AS Donald Trump untuk menekan Israel menghentikan serangan udara. Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan negaranya berada di jalur menuju kemenangan. Ketidakpastian yang ditimbulkan oleh konflik ini membuat investor cenderung mencari aset aman seperti emas.
Namun, selain faktor geopolitik, kondisi ekonomi global juga turut berperan. Indeks saham berjangka AS mengalami kenaikan, sementara nilai tukar dollar AS melemah. Ketidakpastian seputar perang dagang juga turut memberikan dampak pada pasar.
Antisipasi Keputusan Suku Bunga The Fed
Para investor kini tengah menantikan hasil pertemuan The Fed yang berlangsung selama dua hari dan berakhir pada Rabu. Ekspektasi pasar adalah The Fed akan mempertahankan suku bunga acuannya.
David Meger menambahkan bahwa The Fed kemungkinan akan menahan diri dari perubahan suku bunga mengingat ketidakpastian ekonomi yang signifikan, mulai dari tarif hingga ketegangan geopolitik. Keputusan The Fed untuk menunda pemotongan suku bunga juga turut mempengaruhi pasar emas. Suku bunga yang tinggi membuat emas kurang menarik karena tidak memberikan imbal hasil, sementara suku bunga rendah justru meningkatkan daya tarik emas sebagai alternatif investasi.
Dampak Suku Bunga The Fed terhadap Harga Emas
- Suku bunga tinggi: Emas kurang menarik karena tidak memberikan imbal hasil, sehingga permintaan menurun dan harga cenderung turun.
- Suku bunga rendah: Emas menjadi lebih menarik karena alternatif investasi lain juga kehilangan daya tarik, meningkatkan permintaan dan mendorong harga naik.
Kesimpulannya, penurunan harga emas kali ini merupakan gabungan dari beberapa faktor. Aksi ambil untung setelah reli harga, ketegangan geopolitik, dan antisipasi keputusan suku bunga The Fed semuanya berkontribusi pada koreksi pasar. Ketidakpastian ekonomi global tetap menjadi faktor utama yang perlu dipertimbangkan oleh para investor dalam mengamati pergerakan harga emas ke depan. Perkembangan konflik Israel-Iran dan keputusan The Fed selanjutnya akan sangat mempengaruhi dinamika pasar emas dalam jangka pendek.