PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI), anak perusahaan Holding BUMN Danareksa, baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). RUPS tersebut membahas sejumlah poin penting, termasuk laporan keuangan tahun 2024, rencana bisnis untuk tahun 2025, dan strategi untuk memperkuat layanan digital berbasis IsWare Nextgen. Kinerja KBI di tahun 2024 menunjukan pertumbuhan yang signifikan di berbagai sektor, menandakan keberhasilan strategi bisnis perusahaan.
Kinerja positif ini didukung oleh inovasi teknologi dan kolaborasi strategis yang dilakukan KBI. Pertumbuhan ini memberikan gambaran optimistis tentang prospek KBI di masa mendatang, khususnya dalam mendukung program pemerintah di sektor ketahanan pangan dan efisiensi logistik.
Lonjakan Pendapatan KBI Didorong Layanan Resi Gudang dan Kontrak Berjangka
Pendapatan KBI dari Penerbitan Resi Gudang (RG) mengalami peningkatan luar biasa pada tahun 2024. Nilai transaksi melonjak hingga 176%, dengan peningkatan berat komoditas lebih dari 10.000 ton.
Pertumbuhan ini berkontribusi signifikan terhadap peningkatan pendapatan perusahaan secara keseluruhan. Pendapatan KBI tumbuh 25,4% dan laba bersih naik 22% secara year-on-year.
Volume transaksi kontrak berjangka juga menunjukan tren positif, mengalami pertumbuhan 10,5% secara tahunan. Hal ini menunjukkan diversifikasi portofolio bisnis KBI yang berhasil.
Transformasi Digital dengan IsWare Nextgen: Pendorong Efisiensi dan Pertumbuhan
Sistem Resi Gudang (SRG) KBI telah mengalami transformasi digital yang signifikan. Sejak tahun 2010, KBI telah mengoperasikan platform digital bernama IsWare untuk mendukung operasional SRG.
Pada tahun 2020, KBI meluncurkan IsWare Nextgen, sebuah sistem berbasis blockchain yang lebih canggih dan efisien. Sistem ini meningkatkan transparansi, keamanan, dan efisiensi dalam pengelolaan resi gudang.
Implementasi IsWare Nextgen telah mendorong peningkatan signifikan dalam penerbitan resi gudang. Pada tahun 2024, nilai transaksi resi gudang mencapai Rp 1,7 triliun, dengan tiga komoditas utama yaitu timah, beras, dan kopi menjadi penyumbang terbesar.
Kolaborasi dengan Pemerintah dan Pengembangan Ekosistem SRG
KBI aktif berkolaborasi dengan pemerintah untuk mendukung program-program strategis nasional. Salah satu contohnya adalah kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam proyek percontohan Korporasi Petani yang diluncurkan pada 14 Mei 2024.
Proyek ini bertujuan untuk pengendalian inflasi dan ketahanan pangan. KBI juga akan fokus mengembangkan sistem terintegrasi dalam ekosistem SRG bersama Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).
Sistem terintegrasi ini akan menjadi sumber informasi strategis bagi seluruh pelaku usaha dan pemangku kepentingan terkait. Kolaborasi ini memperkuat komitmen KBI dalam mendukung program pemerintah.
Target dan Strategi KBI untuk Tahun 2025
KBI menargetkan peningkatan volume transaksi resi gudang di tahun 2025. Komoditas strategis seperti gabah kering giling, beras, dan gula kristal putih akan menjadi fokus utama.
Selain itu, KBI juga akan mempercepat adopsi digital di kalangan pengelola gudang di berbagai wilayah Indonesia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan jangkauan layanan.
Dengan dukungan 365 gudang dan lebih dari 100 Pengelola Gudang yang telah resmi disetujui oleh BAPPEBTI, KBI siap untuk mencapai target tersebut. Direktur Utama KBI, Budi Susanto, menekankan pentingnya sinergi tiga pilar kekuatan BUMN, keandalan sistem teknologi, dan kolaborasi ekosistem industri sebagai kunci percepatan transformasi digital komoditas nasional.
Kinerja KBI di tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan dan prospek yang cerah untuk tahun-tahun mendatang. Komitmen KBI dalam berinovasi, berkolaborasi, dan mendukung program pemerintah menjadi kunci keberhasilannya dalam berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional, khususnya di sektor ketahanan pangan dan efisiensi logistik. Implementasi IsWare Nextgen serta kolaborasi yang kuat dengan berbagai pihak akan terus menjadi pendorong utama pertumbuhan KBI ke depan.