Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan komitmennya untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia. Tidak sekadar memberikan akses pembiayaan, BNI berupaya mendorong UMKM naik kelas, berkelanjutan, dan mampu bersaing di pasar global. Langkah-langkah konkret dan komprehensif tengah dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut.
Dukungan BNI terhadap UMKM bukan hanya sebatas wacana. Buktinya terlihat jelas dalam berbagai program dan penyaluran kredit yang signifikan hingga April 2025.
BNI: Mendukung UMKM Go Global Melalui Program Xpora
Program Xpora Powered by BNI menjadi ujung tombak BNI dalam mendorong UMKM untuk menembus pasar internasional. Fokus utama program ini pada tahun 2025 adalah memberikan konsultasi bisnis (advisory) dan menyelenggarakan berbagai event bisnis untuk meningkatkan daya saing para pelaku UMKM.
Partisipasi aktif dalam event bisnis internasional dan kemitraan strategis dengan berbagai pihak juga menjadi bagian penting dari strategi Xpora. Hal ini bertujuan untuk membuka akses pasar global bagi UMKM Indonesia yang potensial.
Strategi Tersegmentasi BNI dalam Pemberdayaan UMKM
BNI menyadari bahwa setiap sektor UMKM memiliki tantangan dan kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, BNI menerapkan strategi tersegmentasi dalam pemberdayaan UMKM. Beberapa program unggulan yang telah dijalankan antara lain Program BNI Jejak Kopi Khatulistiwa (JKK), Program BNI UMKM Ramah Lingkungan (BUMI), dan BNI Desa Digital Khatulistiwa (Dedikasi).
Program-program ini dirancang khusus untuk memberikan dukungan yang tepat sasaran bagi UMKM di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, serta sektor lain yang ramah lingkungan. Program ini juga mencakup pelatihan, pendampingan, dan akses teknologi digital.
Selain itu, BNI juga memiliki program khusus untuk mendorong UMKM naik kelas. Program ini membantu UMKM meningkatkan kapasitas produksi, kualitas produk, serta manajemen bisnis mereka.
Kinerja BNI dalam Pembiayaan UMKM Berorientasi Ekspor
Hingga April 2025, BNI telah menyalurkan kredit sebesar Rp33,6 triliun kepada 39.845 debitur UMKM berorientasi ekspor. Sektor-sektor yang mendapatkan dukungan meliputi manufaktur (perikanan, produk kayu, tekstil), perdagangan (perikanan, seni kayu, kerajinan tangan), pertanian, sumber daya alam, dan lainnya.
Penyaluran kredit yang besar ini menunjukkan komitmen BNI yang kuat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pemberdayaan UMKM. BNI meyakini UMKM yang tangguh menjadi fondasi penting bagi terciptanya ekonomi yang inklusif dan berdaya saing.
Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menekankan pentingnya pembiayaan yang tepat guna, pelatihan, pendampingan, serta pemanfaatan teknologi digital terintegrasi untuk memperkuat UMKM. Hal ini sejalan dengan komitmen BNI dalam mendorong penguatan UMKM secara berkelanjutan.
Partisipasi aktif BNI dalam peringatan Hari Kewirausahaan Nasional di Gedung SMESCO Jakarta semakin mengukuhkan komitmen tersebut. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mendorong pertumbuhan UMKM dan melahirkan wirausahawan tangguh yang siap bersaing di kancah nasional maupun internasional.
Kehadiran berbagai pihak, termasuk pelaku usaha, akademisi, pemerintah pusat dan daerah, serta jaringan kewirausahaan dari seluruh Indonesia, menunjukkan antusiasme tinggi dalam mendukung ekosistem kewirausahaan nasional.
BNI berkomitmen untuk terus mendorong semangat kewirausahaan lintas generasi. Harapannya, semakin banyak wirausahawan baru dan unggul yang lahir, berkontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang maju dan sejahtera, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.