Baru-baru ini, sebuah video beredar luas di media sosial. Video tersebut menampilkan adegan polisi menangkap sejumlah menteri dan pejabat penting di Indonesia. Kejadian ini menimbulkan keresahan dan pertanyaan di kalangan masyarakat.
Kompas.com telah melakukan penelusuran dan verifikasi terkait video tersebut. Hasilnya cukup mengejutkan dan perlu diluruskan kepada publik.
Klarifikasi Video Viral Penangkapan Menteri dan Pejabat
Video yang menampilkan penangkapan mantan Ketua KPK Firli Bahuri, Menteri BUMN Erick Thohir, Hakim Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri ATR/BPN Hadi Tjahjanto adalah hoaks.
Tim Cek Fakta Kompas.com memastikan video tersebut merupakan konten manipulatif yang bernada satire.
Asal-Usul dan Penyebaran Video Satire
Video tersebut pertama kali diunggah pada Kamis, 12 Juni 2025, oleh sebuah akun Facebook. Arsip video tersebut juga tersedia di situs web penyedia arsip internet.
Dalam video tersebut, terdapat teks yang bernada provokatif, seperti “Gercep sat set..” dan “akhir jaman dah dekat..”. Teks tersebut seakan-akan mendukung narasi penangkapan para pejabat sebagai pertanda akhir zaman.
Video ini menggunakan foto-foto para pejabat yang diambil dari berbagai sumber daring, seperti portal berita dan situs web resmi.
Penggunaan Teknologi AI dalam Pembuatan Video
Setelah ditelusuri lebih lanjut, terdapat watermark “PixVerse.ai” di pojok kanan atas video.
PixVerse.ai merupakan platform berbasis kecerdasan buatan (AI) yang memungkinkan pengguna untuk membuat video dari teks, gambar, atau karakter.
Watermark tersebut membuktikan bahwa video yang beredar dibuat menggunakan teknologi AI dari platform PixVerse.ai.
Foto-foto para menteri dan pejabat yang tersebar di internet kemudian diolah dan dianimasikan dengan teknologi AI sehingga seolah-olah menampilkan adegan penangkapan oleh polisi.
Banyak pengguna media sosial menyebut video ini sebagai contoh “satire polisi TikTok”. Hal ini menandakan pembuatan video tersebut sebagai bentuk respon atas kondisi politik, sosial, dan ekonomi di Indonesia.
Kesimpulan dan Analisis
Video yang viral tersebut tidak menampilkan kejadian nyata. Video ini merupakan konten satire yang dibuat menggunakan teknologi AI. Penggunaan teknologi AI dalam pembuatan video ini semakin mudah diakses dan memungkinkan pembuatan konten manipulatif dengan cepat dan mudah.
Peristiwa ini menyoroti pentingnya literasi digital dan kehati-hatian dalam menerima informasi yang beredar di media sosial. Penting untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya lebih luas agar tidak ikut menyebarkan hoaks.
Kejadian ini juga menjadi pengingat betapa mudahnya teknologi AI dimanfaatkan untuk menciptakan konten manipulatif. Hal ini membutuhkan kewaspadaan lebih dari masyarakat dan upaya edukasi untuk meminimalisir dampak negatif dari penyebaran informasi palsu.