Klaim yang beredar di media sosial mengenai Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, menyatakan ijazah ahli digital forensik Rismon Sianipar palsu telah dinyatakan hoaks oleh Kompas.com. Verifikasi fakta menunjukkan informasi tersebut tidak akurat dan menyesatkan.
Kasus ini muncul di tengah kontroversi terkait ijazah Presiden Jokowi, yang sebelumnya dipermasalahkan oleh Rismon Sianipar. Pernyataan yang menyebutkan ijazah Rismon palsu kemudian menjadi isu baru.
Narasi Hoaks yang Beredar
Beberapa akun Facebook menyebarkan tangkapan layar video yang diklaim menampilkan pernyataan Masaki Yasushi tentang keaslian ijazah Rismon Sianipar. Gambar tersebut disertai keterangan yang menyebut Dubes Jepang menyatakan ijazah Rismon palsu.
Akun-akun tersebut antara lain membagikan postingan melalui tautan yang saat ini telah dihapus, namun intinya sama: menyatakan Duta Besar Jepang telah mengkonfirmasi ijazah Rismon sebagai palsu.
Penelusuran Fakta Kompas.com
Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan penelusuran lebih lanjut dengan teknik *reverse image search* pada tangkapan layar yang beredar.
Hasilnya, gambar tersebut teridentifikasi sebagai potongan video dari akun Instagram Media Indonesia yang diunggah pada 4 Desember 2024.
Video asli menampilkan Masaki Yasushi dalam acara berbeda. Ia sama sekali tidak membahas mengenai ijazah Rismon Sianipar.
Konten video tersebut justru berfokus pada ucapan selamat Hari Disabilitas Internasional dan dukungan terhadap Festival Setara dan Berdaya.
Konteks dan Isu yang Lebih Luas
Perlu dipahami bahwa isu ini muncul sebagai bagian dari perdebatan yang lebih luas mengenai keaslian ijazah sejumlah tokoh publik.
Rismon Sianipar, sebelumnya dikenal karena mempertanyakan ijazah Presiden Jokowi, kini menjadi sorotan setelah ijazahnya sendiri dipertanyakan.
Tuduhan terhadap ijazah Rismon berasal dari Rony Teguh, seorang peneliti sistem informasi di Hokkaido, Jepang. Rony mengklaim tidak menemukan bukti ijazah Rismon di Yamaguchi University.
Rismon membantah tuduhan tersebut dan menunjukkan ijazahnya yang telah dicap basah sebagai bukti keasliannya. Bukti tersebut ia tunjukkan melalui kanal YouTube Balige Academy.
Perlu ditegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada pernyataan resmi dari Duta Besar Jepang yang mengkonfirmasi bahwa ijazah Rismon Sianipar palsu.
Kesimpulannya, informasi yang mengaitkan pernyataan Duta Besar Jepang dengan kepalsuan ijazah Rismon Sianipar adalah hoaks.
Meskipun kontroversi seputar ijazah Rismon masih berlanjut, penting untuk mengutamakan verifikasi fakta dan menghindari penyebaran informasi yang tidak terkonfirmasi kebenarannya. Mencari informasi dari sumber yang terpercaya sangat krusial agar tidak terjerat hoaks dan informasi menyesatkan.