Beredar sebuah video di media sosial yang mengklaim Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (Ditjen Bimas Kristen) Kementerian Agama (Kemenag) menawarkan bantuan dana dari Pemerintah Australia. Klaim tersebut menyatakan dana tersebut ditujukan untuk kesejahteraan umat Kristen dan pembangunan gereja di Indonesia. Namun, Kompas.com telah memverifikasi informasi ini dan memastikannya sebagai hoaks.
Video tersebut merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (AI) dan informasi yang disampaikan di dalamnya sepenuhnya keliru. Setelah dilakukan penelusuran mendalam, terungkap manipulasi digital yang dilakukan terhadap video asli.
Klaim Bantuan Dana dari Pemerintah Australia
Beberapa akun Facebook membagikan video yang berisi klaim tersebut. Pengguna internet diajak untuk mendaftar melalui nomor WhatsApp yang tertera dalam unggahan video tersebut untuk mendapatkan bantuan. Kejanggalan tampak jelas pada video tersebut. Gerakan bibir dan ucapan Direktur Urusan Agama Kristen, Amsal Yowei, tidak sinkron.
Verifikasi Kompas.com: Rekaman Palsu
Tim Cek Fakta Kompas.com telah melakukan investigasi menyeluruh terhadap video yang beredar. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa video tersebut telah memanipulasi video asli dari kanal YouTube Kanwil Kemenag Papua.
Video asli menampilkan Amsal Yowei yang menyampaikan informasi mengenai penyaluran bantuan dana pembangunan dan operasional gereja di Papua pada tahun 2023. Namun, dalam video yang beredar, suara Amsal Yowei telah direkayasa untuk seolah-olah menawarkan bantuan dari Pemerintah Australia.
Hasil Analisis Hive Moderation: Bukti Rekayasa AI
Untuk memastikan keaslian suara dalam video tersebut, Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan Hive Moderation, sebuah alat deteksi AI. Hasil analisis menunjukkan probabilitas 99,4 persen bahwa suara Amsal Yowei yang menawarkan bantuan dari pemerintah Australia adalah hasil rekayasa AI. Ini membuktikan secara kuat bahwa video yang beredar adalah palsu.
Website dan media sosial resmi Kemenag juga tidak mencantumkan informasi mengenai penawaran bantuan dana dari Pemerintah Australia untuk umat Kristen dan pembangunan gereja. Dengan demikian, informasi yang beredar merupakan hoaks dan tidak memiliki dasar yang valid.
Tidak ditemukan informasi resmi dari Ditjen Bimas Kristen Kemenag yang mendukung klaim tersebut. Baik di situs web resmi maupun akun media sosial Kemenag, tidak ada pengumuman atau pernyataan terkait bantuan dana dari Pemerintah Australia. Hal ini semakin memperkuat kesimpulan bahwa video yang beredar adalah hoaks.
Penting bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap informasi yang beredar di media sosial. Selalu verifikasi informasi dari sumber terpercaya sebelum mempercayainya dan menyebarkannya lebih lanjut. Jangan mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak memiliki bukti dan sumber yang kredibel. Dengan demikian, kita dapat mencegah penyebaran hoaks dan menjaga informasi yang beredar di masyarakat tetap akurat dan terpercaya.