Informasi mengenai pendaftaran program bantuan bedah rumah periode 2025 yang beredar di internet, khususnya media sosial, telah terbukti tidak benar. Kompas.com telah melakukan verifikasi dan memastikan bahwa tautan dan poster yang beredar merupakan hoaks.
Banyak pengguna Facebook membagikan tautan yang diklaim sebagai akses pendaftaran program bedah rumah ini, yang ditujukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan hunian tidak layak. Namun, klaim tersebut perlu diwaspadai dan diverifikasi kebenarannya.
Narasi Hoaks yang Beredar
Berbagai akun Facebook menyebarkan poster dan tautan yang mengklaim sebagai pendaftaran program bedah rumah tahun 2025. Poster tersebut menampilkan informasi yang menarik perhatian, menjanjikan bantuan bagi masyarakat kurang mampu.
Salah satu narasi yang beredar menyebutkan program bedah rumah telah berjalan dan mencapai target yang signifikan. Narasi ini menyertakan tautan yang mengarahkan pengguna untuk mendaftar secara online.
Dua tautan yang sering muncul dalam postingan tersebut adalah daftaronlinesekarang.indexx.cyou dan daftarkanid.my.id. Kedua tautan ini perlu diinvestigasi lebih lanjut untuk memastikan tujuan sebenarnya.
Gambar tangkapan layar dari postingan Facebook menunjukkan visualisasi narasi hoaks tersebut. Hal ini menunjukkan betapa mudahnya informasi palsu tersebar di media sosial.
Hasil Investigasi Kompas.com
Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan URL Scan dan Where Goes untuk melacak tautan-tautan yang disebarluaskan. Kedua alat ini membantu mengidentifikasi tujuan sebenarnya dari sebuah tautan.
Hasilnya, satu tautan mengarah ke laman berisi daftar tautan lain yang tidak terhubung ke situs resmi pemerintah. Sementara tautan lainnya mengarah pada laman error.
Informasi lengkap mengenai hasil pelacakan tautan dapat dilihat di situs URL Scan dan Where Goes. Kedua situs tersebut menyediakan detail teknis mengenai tautan yang ditelusuri.
Penjelasan Resmi dan Fakta Program Bedah Rumah
Pemerintahan Prabowo Subianto memang menjanjikan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah untuk 3 juta unit rumah pada tahun 2025. Namun, proses pendaftarannya tidak seperti yang diklaim dalam hoaks.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menjelaskan bahwa konsep program tersebut masih dalam tahap pematangan. Hal ini memastikan bahwa program tersebut akan berjalan sesuai rencana dan terorganisir dengan baik.
Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) juga telah merencanakan program BSPS dengan membangun 38.504 unit rumah pada tahun berjalan. Anggaran yang dialokasikan mencapai Rp 850 miliar.
Penting untuk dipahami bahwa pendaftaran program BSPS tidak dilakukan secara online melalui tautan-tautan yang tidak resmi. Proses pendaftaran melalui jalur resmi yang ditentukan pemerintah.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 13/PRT/M/2016 mengatur pelaksanaan BSPS. Calon penerima ditentukan melalui proses usulan dari pemerintah desa/kelurahan hingga pemerintah provinsi.
Proses verifikasi usulan calon penerima dilakukan secara bertahap dan terstruktur, memastikan bantuan tepat sasaran. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci keberhasilan program ini.
Kesimpulannya, informasi mengenai tautan pendaftaran program bedah rumah tahun 2025 yang beredar di media sosial adalah hoaks. Pendaftaran program BSPS tidak dilakukan melalui tautan-tautan yang tidak resmi. Masyarakat diimbau untuk selalu berhati-hati dan teliti dalam menerima informasi dari internet, terutama yang berkaitan dengan program pemerintah. Selalu verifikasi informasi melalui sumber resmi sebelum mempercayainya.
