Sebuah video viral di media sosial menampilkan seorang perempuan menari di tengah hujan. Video ini dikaitkan dengan pesan protes terhadap pemerintah Iran, klaim yang ternyata menyesatkan. Kompas.com menelusuri kebenaran klaim tersebut dan menemukan fakta yang mengejutkan.
Video Viral: Tarian di Tengah Hujan, Pesan untuk Rezim Iran?
Sebuah unggahan di Facebook pada 19 Juni 2025 menampilkan video seorang perempuan menari di tengah hujan. Narasi yang menyertainya mengklaim tarian tersebut sebagai pesan protes terhadap rezim Iran, dengan pernyataan, “Kami akan menari di atas kuburan kalian.” Unggahan ini tersebar luas dan menimbulkan reaksi beragam di dunia maya. Namun, benarkah klaim tersebut?
Akun Facebook yang menyebarkan video tersebut, beserta tangkapan layarnya, telah diidentifikasi. Tim Cek Fakta Kompas.com segera melakukan penyelidikan mendalam untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar.
Penelusuran Fakta: Mengungkap Asal Usul Video
Investigasi Kompas.com menunjukkan bahwa video tersebut bukanlah rekaman baru. Video ini telah beredar di internet setidaknya sejak dua tahun lalu. Perempuan dalam video tersebut teridentifikasi sebagai Tamta Sabelashvili, seorang influencer asal Georgia yang berdomisili di Strasbourg, Perancis.
Sabelashvili pertama kali mengunggah video tariannya di tengah hujan pada 16 Juli 2023 melalui akun TikTok pribadinya. Video tersebut kemudian diambil dan disebarluaskan oleh berbagai pengguna media sosial dengan narasi yang berbeda dan menyesatkan.
Klarifikasi Influencer dan Pemeriksaan Fakta Independen
Tamta Sabelashvili telah secara langsung membantah klaim yang mengaitkannya dengan situasi politik di Iran. Melalui akun Facebooknya, ia menegaskan dirinya sebagai warga negara Georgia dan tidak ada kaitannya dengan peristiwa di Iran maupun konflik dengan Israel. Ia meminta agar videonya tidak digunakan tanpa izin.
Pemeriksaan fakta oleh lembaga independen seperti The Quint dan Alt News juga telah membantah klaim tersebut. Kedua lembaga ini menemukan bukti yang menunjukkan bahwa video tersebut telah dimanipulasi konteksnya dan disebarluaskan dengan maksud yang tidak benar. Hasil penelusuran mereka mendukung kesimpulan Kompas.com.
Video tarian di tengah hujan yang viral tersebut merupakan contoh nyata penyebaran informasi keliru di media sosial. Penting bagi pengguna internet untuk selalu bersikap kritis dan memverifikasi informasi sebelum membagikannya lebih lanjut. Kecepatan penyebaran informasi di internet tidak boleh mengalahkan pentingnya akurasi dan verifikasi fakta. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya literasi digital di tengah maraknya informasi yang tidak terverifikasi. Melalui verifikasi dan klarifikasi yang tepat, kita dapat bersama-sama mencegah penyebaran hoaks dan menjaga kualitas informasi di dunia digital.