Sejarah baru telah terukir dalam sepak bola Uzbekistan. Untuk kali pertama sejak merdeka dari Uni Soviet pada 31 Agustus 1991, Timnas Uzbekistan berhasil lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. Prestasi monumental ini merupakan puncak dari kerja keras, kegigihan, dan tekad yang tak kenal lelah.
Perjalanan mereka menuju Piala Dunia 2026 jauh dari kata mudah. Timnas Uzbekistan, yang juga dikenal sebagai Serigala Putih, harus melewati berbagai rintangan dan tantangan berat di babak kualifikasi zona Asia.
Langkah Awal yang Solid di Babak Kedua Kualifikasi
Petualangan Serigala Putih dimulai dari babak kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Mereka tergabung di Grup E dan langsung menunjukkan penampilan yang konsisten.
Uzbekistan berhasil menjadi runner-up grup dan melaju ke babak ketiga. Dari enam laga, mereka mengumpulkan 14 poin.
Empat kemenangan, dua imbang, 13 gol dicetak dan hanya kebobolan empat gol menjadi bukti dominasi mereka. Sayangnya, mereka harus puas berada di bawah Iran yang unggul selisih gol.
Ujian Sesungguhnya di Babak Ketiga: Mengarungi Grup Neraka
Babak ketiga kualifikasi menjadi ujian sesungguhnya. Uzbekistan tergabung di Grup A yang dihuni tim-tim kuat Asia seperti Iran, Uni Emirat Arab, Qatar, Kirgistan, dan Korea Utara.
Banyak yang meragukan peluang mereka. Namun, mental juara dan semangat juang tinggi membawa Uzbekistan melewati tantangan ini.
Mereka berhasil mengamankan tiket ke Piala Dunia 2026 dengan finis di posisi kedua Grup A. Total 21 poin diraih dari enam kemenangan, tiga imbang, dan hanya satu kekalahan.
Perbedaan dua poin saja dengan Iran di puncak klasemen menunjukkan betapa sengitnya persaingan di grup tersebut.
Sejarah Terukir: Mimpi yang Menjadi Nyata
Lolosnya Uzbekistan ke Piala Dunia 2026 bukan hanya prestasi olahraga, tetapi juga catatan sejarah bagi rakyat Uzbekistan.
Untuk pertama kalinya, bendera Uzbekistan akan berkibar di ajang sepak bola paling bergengsi dunia. Mimpi yang telah lama diidamkan akhirnya menjadi kenyataan.
Perjalanan ini membuktikan bahwa dengan kerja keras, keyakinan, dan semangat pantang menyerah, segala sesuatu adalah mungkin.
Uzbekistan kini menunjukkan diri sebagai kekuatan baru di Asia, siap bersaing di kancah internasional.
Bukan Sukses Instan: Persiapan Jangka Panjang
Keberhasilan Uzbekistan tidak diraih secara instan. Mereka membangun sepak bola secara bertahap, terutama dalam 15 tahun terakhir.
Timnas Uzbekistan usia muda secara konsisten menunjukkan peningkatan di level Asia. Dukungan dana negara turut berperan penting dalam perkembangan ini.
Mereka kini berada di peringkat 57 dunia, sebuah peningkatan yang signifikan. Perkembangan ini juga terlihat di level junior.
Keterlibatan pemerintah dan swasta menjadi kunci sukses. Pada April 2023, Presiden Uzbekistan, Shavkat Mirziyoyev, menandatangani dekrit krusial yang mengubah sekolah sepak bola menjadi akademi sepak bola.
Uzbekistan belajar dari negara-negara seperti Jepang dan Kroasia. Mereka memperbanyak kompetisi sepak bola di semua level, termasuk tingkat akar rumput.
Struktur Kompetisi yang Terstruktur
Uzbekistan memiliki sistem kompetisi lima tingkatan (tier). Super League (Tier 1) menjadi kompetisi tertinggi, diikuti Pro Liga (Tier 2), First League (Tier 3), Second League (Tier 4), dan Regional Championship (Tier 5) untuk tim U-16.
Sistem ini dipadukan dengan Uzbekistan Cup yang diikuti oleh tim dari berbagai tier. Struktur kompetisi yang terorganisir ini menjadi kunci utama.
Selain itu, banyak pemain muda berbakat Uzbekistan yang berkarier di Eropa, seperti Abdukodir Khusanov (Manchester City), Abbosbek Fayzullaev (CSKA Moscow), dan Umarali Rakhmonaliev (Rubin Kazan).
Keikutsertaan Uzbekistan di Piala Dunia 2026 patut dinantikan. Dengan kerja keras dan persiapan yang matang, mereka berpotensi memberikan kejutan di panggung dunia.