ToRi Coffee, sebuah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) asal Toraja, Sulawesi Selatan, telah berhasil menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Berkat kerja keras dan dukungan pendampingan berkelanjutan dari BRI, ToRi Coffee tidak hanya sukses memasarkan produknya ke luar negeri, tetapi juga mengangkat identitas budaya Toraja ke panggung dunia.
Kisah sukses ToRi Coffee ini menjadi bukti nyata bahwa produk Indonesia berkualitas mampu bersaing di pasar global. Perjalanan mereka, dari sebuah keputusan berani meninggalkan pekerjaan di kota besar hingga meraih penghargaan internasional, patut menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya.
Dari Kampung Halaman Menuju Pasar Global
ToRi Coffee didirikan oleh pasangan suami istri, Citra Wulandari dan Fredy Pairunan, pada 2 Februari 2020. Keputusan mereka untuk kembali ke kampung halaman dan membangun bisnis kopi ini dilandasi oleh semangat melestarikan cita rasa dan kekayaan budaya Toraja.
Citra menjelaskan, Toraja dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik di Indonesia. Inilah yang mendorong mereka untuk mengangkat karakteristik etnik Toraja dalam setiap aspek bisnis, dari filosofi merek hingga desain produk.
Lebih dari sekadar kedai kopi, ToRi Coffee juga memiliki misi sosial yang kuat. Mereka berkomitmen untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) lokal.
Saat ini, ToRi Coffee telah mempekerjakan 21 karyawan, termasuk mahasiswa yang bekerja paruh waktu. Ini memberikan kesempatan bagi generasi muda untuk mendapatkan pengalaman dan penghasilan tambahan.
Citra juga aktif membina para petani kopi dan memberikan edukasi kepada anak-anak mereka. Upaya ini bertujuan untuk memastikan regenerasi dan keberlangsungan industri kopi Toraja.
Strategi Bisnis yang Terintegrasi
ToRi Coffee saat ini mampu memasarkan sekitar 275 kilogram roasted bean dan kopi bubuk setiap bulan. Produk mereka dipasarkan melalui berbagai jalur distribusi.
Selain toko oleh-oleh di kawasan wisata Toraja, produk ToRi Coffee juga didistribusikan ke beberapa provinsi di Indonesia. Bahkan, mereka telah berhasil menembus pasar internasional.
Konsumen di Australia, Prancis, Jepang, dan Belanda telah merasakan cita rasa kopi Toraja dari ToRi Coffee. Meskipun masih dalam skala terbatas, hal ini menandakan potensi ekspansi yang besar.
Citra menjelaskan bahwa pemesanan dari luar negeri umumnya untuk menu khusus kedai kopi atau konsumsi pribadi, dengan minimal pembelian lima kilogram. Hal ini menunjukkan adanya permintaan yang konsisten.
Pendampingan BRI dan Pencapaian Internasional
Kesuksesan ToRi Coffee semakin meningkat setelah meraih penghargaan Best Newcomer dalam ajang BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Penghargaan ini membuka peluang besar bagi ekspansi internasional.
BRI merekomendasikan ToRi Coffee untuk mewakili Indonesia dalam FHA Food & Beverage 2025 di Singapura. Partisipasi ini membuahkan hasil yang positif.
Di Singapura, ToRi Coffee dilirik oleh pasar potensial yang tertarik untuk memasok biji kopi Toraja ke kedai kopi mereka. Ini merupakan langkah penting dalam memperluas jangkauan pasar.
Namun, perjalanan ToRi Coffee menuju pasar global bukanlah hal yang instan. Segalanya berawal dari pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI.
Keterlibatan dengan BRI membuka akses ToRi Coffee terhadap berbagai program pembinaan dan pengembangan usaha. Salah satunya adalah program Pengusaha Muda BRILiaN 2022.
Melalui program tersebut, Citra mendapatkan pendampingan untuk memperkuat fondasi bisnisnya, termasuk dalam hal perencanaan bisnis, branding, dan pemasaran digital. Hal ini terbukti sangat membantu perkembangan ToRi Coffee.
Ke depan, Citra berharap ToRi Coffee dapat mengekspor kopi Toraja dalam skala besar. Hal ini akan berdampak positif bagi perekonomian lokal dan memperkuat citra kopi Indonesia di dunia. ToRi Coffee bercita-cita menjadi role model UMKM berbasis lokal yang berdampak luas.
Dengan dukungan BRI yang berkelanjutan, ToRi Coffee optimistis mampu mewujudkan impiannya dan terus berkontribusi pada kemajuan ekonomi Indonesia.