Sebuah tragedi menimpa tim sepak bola yang tengah menuju pertandingan di Pulau Setokok, Batam. Kapal cepat yang mereka tumpangi karam di Selat Nenek pada Rabu, 25 Juni 2025 sore, mengakibatkan 13 penumpang terjebak dalam situasi berbahaya.
Kejadian ini langsung memicu operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) yang melibatkan berbagai pihak. Hingga Kamis pagi, 26 Juni 2025, operasi SAR masih berlanjut untuk menemukan dua orang yang masih dinyatakan hilang.
Kepala Basarnas Tanjungpinang, Fazzli, memberikan keterangan resmi terkait perkembangan terkini. “Kami sampaikan update terakhir, jumlah korbannya ada 13 orang, dari hasil operasi SAR yang kita laksanakan semenjak kita terima informasi kemarin pada pukul 18.10 WIB, saat ini dari total 13 korban itu 11 orang dalam kondisi selamat kemudian dua orang masih dalam pencarian,” jelasnya dalam wawancara Kamis pagi.
Sebanyak 11 orang berhasil diselamatkan, sebagian besar ditemukan terapung di speedboat yang terbalik. Satu korban lainnya ditemukan terdampar di pesisir pantai Pulau Luwing, sekitar 0,5 mil laut dari lokasi kejadian.
Proses evakuasi dan pencarian korban yang selamat menghadapi beberapa tantangan. Kondisi cuaca dan medan yang sulit mungkin menjadi faktor penghambat. Informasi lebih detail mengenai kondisi saat kejadian masih perlu diinvestigasi lebih lanjut.
Fazzli menambahkan bahwa upaya pencarian hari ini, 26 Juni 2025, lebih maksimal dengan mengerahkan Rescue Boat 209 ke lokasi kejadian. “Operasi SAR pagi ini pada tanggal 26 Juni 2025, kita sudah menggerakkan Rescue Boat 209 ke lokasi kejadian untuk membantu proses pencarian,” ujarnya. Ia juga mengakui hambatan dalam pencarian pada malam sebelumnya.
Identitas para korban dan penyebab pasti tenggelamnya kapal cepat masih dalam penyelidikan. Pihak berwenang akan menyelidiki secara menyeluruh untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Selain itu, investigasi juga akan meneliti kelayakan kapal dan kepatuhan terhadap standar keselamatan pelayaran.
Kejadian ini menyoroti pentingnya keselamatan pelayaran, terutama bagi kapal-kapal kecil yang beroperasi di perairan yang berpotensi berbahaya. Standar keselamatan yang ketat dan pelatihan yang memadai bagi para operator kapal sangatlah krusial untuk mengurangi risiko kecelakaan serupa di masa depan.
Doa dan harapan terbaik untuk dua orang yang masih hilang, semoga mereka segera ditemukan dalam keadaan selamat. Semoga kejadian ini juga menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak terkait untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan Indonesia.
Informasi lebih lanjut mengenai perkembangan pencarian akan terus diupdate oleh pihak berwenang. Semoga proses pencarian dan penyelamatan dapat segera berakhir dengan hasil yang membahagiakan.