Tragedi Kebakaran di Tebet, Jakarta Selatan: Satu Korban Jiwa dan Tujuh Rumah Hangus
Sebuah peristiwa kebakaran dahsyat terjadi di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan pada Kamis dini hari, 19 Juni 2025. Peristiwa ini mengakibatkan satu korban jiwa, seorang wanita berusia 25 tahun berinisial APW, dan kerugian material yang cukup besar. Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya kebakaran, terutama di lingkungan padat penduduk.
Insiden ini bermula sekitar pukul 02.05 WIB. Api dengan cepat membesar dan menghanguskan tujuh rumah milik 11 kepala keluarga. Total 30 jiwa terdampak dan kini mengungsi di aula Mushalla Mujahidin.
Korban Jiwa dan Evakuasi
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, mengkonfirmasi tewasnya APW. Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo setelah kejadian.
Tim pemadam kebakaran langsung diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api. Sebanyak 20 unit mobil pemadam dan 73 personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan dikerahkan.
Proses evakuasi berjalan lancar dan seluruh penghuni rumah yang terdampak berhasil diselamatkan. Mereka sementara waktu ditempatkan di lokasi pengungsian yang telah disiapkan.
Penyebab Kebakaran Diduga Karena Lilin
Berdasarkan keterangan saksi mata, api diduga berasal dari lilin. Saat itu, lingkungan setempat mengalami pemadaman listrik. Lilin yang menyala kemudian diduga mengenai material mudah terbakar yang menyebabkan api cepat membesar.
Petugas pemadam kebakaran berhasil menjinakkan api sekitar pukul 04.45 WIB, dua jam setelah kejadian. Penyebab pasti kebakaran masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwajib.
Kerugian Materil dan Langkah Antisipasi
Peristiwa ini mengakibatkan kerugian materiil yang ditaksir mencapai Rp 281,2 juta. Tujuh rumah mengalami kerusakan cukup parah dan tidak dapat dihuni untuk sementara waktu.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya kebakaran. Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa instalasi listrik dan menghindari penggunaan lilin, terutama pada saat pemadaman listrik. Memiliki alat pemadam api ringan (APAR) di rumah juga sangat dianjurkan.
Pemerintah setempat juga perlu meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait pencegahan dan penanganan kebakaran. Hal ini mencakup pelatihan penggunaan APAR, jalur evakuasi, dan prosedur penanggulangan kebakaran yang efektif.
Kerugian yang dialami para korban tentunya sangat signifikan. Semoga pemerintah dan pihak terkait dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan untuk meringankan beban mereka. Selain bantuan materiil, dukungan psikososial juga penting bagi para korban yang mengalami trauma. Semoga kejadian ini tidak terulang kembali dan menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.