Stadion sepak bola telah berevolusi secara signifikan. Dari arena sederhana menjadi kompleks olahraga modern yang canggih, perubahan ini meninggalkan jejak nostalgia bagi para penggemar. Banyak stadion ikonik yang telah dibongkar dan digantikan oleh bangunan baru yang lebih megah dan modern.
Namun, kenangan akan stadion-stadion lama tersebut tetap terpatri di hati para penggemar, menyimpan cerita dan sejarah klub yang berkesan. Artikel ini akan membahas sembilan stadion ikonik yang kini telah menjadi bagian dari sejarah sepak bola.
Stadion Vicente Calderón: Markas Bersejarah Atlético Madrid
Vicente Calderón, stadion kebanggaan Atlético Madrid selama lebih dari setengah abad, memiliki sejarah yang kaya.
Stadion ini pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia, konser Michael Jackson, dan bahkan memiliki jalur lalu lintas ganda yang melewati di bawah salah satu tribunnya.
Selama 51 tahun, Atlético Madrid meraih lima gelar La Liga dan tujuh Copa del Reys di stadion ini sebelum akhirnya pindah ke Wanda Metropolitano.
Kini, area tempat Vicente Calderón berdiri telah disulap menjadi perumahan dan pusat perbelanjaan.
Wembley Lama: Katedral Sepak Bola yang Tak Terlupakan
Stadion Wembley lama, yang dijuluki “katedral sepak bola” oleh Pele, meninggalkan warisan yang mendalam.
Dibongkar pada tahun 2003, stadion ini tetap menjadi ikon bagi generasi penggemar sepak bola Inggris.
Meskipun stadion Wembley yang baru lebih megah dan modern, ia tetap tak mampu menyamai pesona pendahulunya.
Delle Alpi: Stadion yang Dipenuhi Kontroversi
Dibangun untuk Piala Dunia Italia 1990, Stadion Delle Alpi justru menuai banyak kritik.
Desainnya yang buruk dan atmosfer yang kurang memadai membuat stadion ini kurang disukai.
Baik Juventus maupun Torino akhirnya meninggalkan stadion ini pada tahun 2011.
Namun, kenangan pertandingan-pertandingan Liga Champions di stadion ini tetap abadi bagi banyak penggemar.
Highbury: Rumah Legendaris Arsenal
Highbury, rumah bagi Arsenal selama hampir seabad (1913-2006), merupakan salah satu stadion paling ikonik di sepak bola Inggris.
Meskipun beberapa orang mengkritik atmosfernya, banyak yang terpesona oleh kemegahan arsitektur stadion ini.
Sejak meninggalkan Highbury, Arsenal belum lagi memenangkan gelar liga.
White Hart Lane: Markas Tottenham Hotspur yang Bersejarah
Tottenham Hotspur menghabiskan 118 tahun di White Hart Lane sebelum pindah ke Tottenham Hotspur Stadium.
Stadion ini menyimpan banyak kenangan dan momen bersejarah bagi klub.
Upton Park: Markas Spiritual West Ham United
Upton Park, yang kemudian dikenal sebagai Boleyn Ground, merupakan stadion yang mengintimidasi lawan-lawan West Ham United.
Atmosfernya yang panas dan antusiasme suporternya merupakan ciri khas stadion ini.
Kepindahan ke London Stadium meninggalkan kesedihan mendalam bagi para pendukung setia West Ham.
Maine Road: Stadion dengan Rekor Penonton Terbanyak
Maine Road masih memegang rekor penonton terbanyak untuk klub Inggris yang bermain di stadion sendiri.
Pertandingan Piala FA antara Manchester City dan Stoke pada 1934 dihadiri oleh 85.000 penonton.
Setelah 20 tahun meninggalkan Maine Road dan pindah ke Etihad Stadium, kenangan stadion ini tetap abadi di hati pendukung Manchester City.
Estadio das Antas: Stadion Porto yang Digantikan Estadio do Dragão
Estadio das Antas dibongkar untuk digantikan oleh Estadio do Dragão menjelang Euro 2004.
Stadion lama Porto ini dikenal dengan desainnya yang unik, berupa mangkuk tanpa atap.
Estadi de Sarria: Saksi Bisu Kemenangan Italia di Piala Dunia 1982
Estadi de Sarria, stadion lama Espanyol, menjadi saksi bisu salah satu pertandingan sepak bola terbaik sepanjang masa: kemenangan Italia atas Brasil di Piala Dunia 1982.
Meskipun telah dibongkar, Estadi de Sarria tetap memiliki tempat khusus dalam sejarah sepak bola dunia.
Kehilangan stadion-stadion bersejarah ini menyisakan nostalgia mendalam bagi para penggemar sepak bola. Meskipun stadion-stadion modern menawarkan fasilitas yang lebih canggih, kesan emosional dan ikatan historis yang melekat pada stadion-stadion lama tersebut sulit untuk digantikan.