Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, masih mencari kesempatan untuk kembali ke dunia kepelatihan setelah kontraknya berakhir pada 6 Januari 2025. Sudah enam bulan ia vakum dari dunia sepak bola profesional. Posisinya di Timnas Indonesia kini diisi oleh Patrick Kluivert, legenda sepak bola Belanda. Kluivert telah memimpin empat pertandingan untuk skuad Garuda.
Selama lima tahun berkarier di Indonesia, Shin Tae-yong menangani berbagai level timnas, baik senior maupun kelompok umur. Prestasinya bersama Timnas Indonesia senior cukup gemilang, dengan catatan 26 kemenangan, 14 hasil imbang, dan 17 kekalahan dari 57 pertandingan.
Masuk Radar Timnas China
Belakangan, beredar kabar yang menyebutkan bahwa Shin Tae-yong menjadi kandidat kuat pelatih Timnas China. Timnas China tengah mencari pelatih baru pasca pemecatan Branko Ivankovic.
Kegagalan Timnas China lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 menjadi alasan utama pergantian pelatih. Mereka berharap Shin Tae-yong dapat membawa perubahan signifikan menuju Piala Dunia 2030.
Pengalaman Shin Tae-yong melatih Timnas Korea Selatan dan Indonesia menjadi modal utama. Ia dinilai memiliki kemampuan yang mumpuni dalam membangun tim dan meraih prestasi.
Potensi Risiko yang Sama
Media Korea Selatan, Chosun, menyoroti potensi risiko yang mungkin dihadapi Shin Tae-yong jika menerima tawaran dari China. Mereka mengingatkannya akan pengalamannya di Indonesia.
Chosun menuliskan bahwa pemecatan Shin Tae-yong dari Timnas Indonesia terjadi secara tiba-tiba, terkait sejumlah faktor, termasuk hasil di Piala AFF 2024 dan isu naturalisasi pemain.
Situasi politik di tubuh PSSI juga turut memengaruhi keputusan tersebut. Shin Tae-yong dinilai tidak ingin mengulangi pengalaman yang sama di negara lain.
Branko Ivankovic sendiri hanya melatih Timnas China selama setahun lebih sebelum dipecat. Ia memimpin 14 pertandingan dan menuai banyak kritik setelah hasil buruk di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas China kini berada di posisi buncit klasemen Grup C tanpa poin. Ini menjadi catatan penting bagi Shin Tae-yong untuk mempertimbangkan tawaran tersebut.
Kesibukan di Luar Kepelatihan
Selain pertimbangan risiko, Shin Tae-yong juga memiliki kesibukan lain yang mungkin membuatnya ragu menerima tawaran dari China.
Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Presiden Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA). Posisi ini membuatnya bertanggung jawab atas dukungan tim nasional dan hubungan internasional.
Ia juga menjabat sebagai General Manager (GM) paruh waktu untuk Seongnam FC. Shin Tae-yong membantu manajemen tim dan pengembangan klub secara keseluruhan.
Komitmennya di KFA dan Seongnam FC mungkin akan menyita banyak waktu dan energi. Hal ini menjadi pertimbangan penting sebelum memutuskan menerima tawaran kepelatihan dari Timnas China.
Oleh karena itu, meski namanya masuk dalam radar Timnas China, belum tentu Shin Tae-yong akan menerima tawaran tersebut. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dengan matang sebelum membuat keputusan.
Sumber: Chosun