Program Sekolah Rakyat Kementerian Sosial (Kemensos) siap diluncurkan pada 14 Juli 2025. Program ini telah melalui berbagai persiapan teknis dan infrastruktur di 63 lokasi di seluruh Indonesia. Sekolah-sekolah tersebut telah direnovasi dan siap menyambut siswa baru.
Namun, pembelajaran tidak langsung dimulai dengan materi akademik. Terdapat tahapan penting yang dirancang khusus untuk guru dan siswa sebagai bagian dari program percontohan ini.
Mulai 14 Juli, Sekolah Rakyat Tawarkan Orientasi Khusus
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, atau Gus Ipul, menjelaskan rencana pelaksanaan Sekolah Rakyat. Ia menyampaikan bahwa akan ada masa orientasi sebelum pembelajaran formal dimulai.
Orientasi ini penting karena Sekolah Rakyat merupakan program baru. Guru dan siswa memerlukan adaptasi dan pemahaman mendalam mengenai program ini.
Gus Ipul menambahkan, proses orientasi akan dievaluasi untuk menyesuaikan kebutuhan di lapangan. Evaluasi ini akan memastikan program berjalan efektif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.
Agenda Hari Pertama: Kesehatan dan Orientasi
Hari pertama di Sekolah Rakyat akan diawali dengan pemeriksaan kesehatan. Pemeriksaan ini meliputi siswa, guru, dan tenaga kependidikan untuk memastikan kesiapan fisik.
Setelah pemeriksaan kesehatan, proses belajar akan dimulai secara bertahap. Masa orientasi berlangsung selama satu hingga tiga bulan, memberikan fondasi kuat sebelum pembelajaran formal.
Tujuannya, agar siswa siap secara mental, fisik, dan akademik. Pendekatan ini diharapkan dapat memaksimalkan proses pembelajaran.
Kurikulum dan Kompetensi Unggulan Sekolah Rakyat
Sekolah Rakyat menerapkan kurikulum yang *tailor-made*, disesuaikan dengan kondisi lokal dan kebutuhan siswa. Kurikulum ini terbagi menjadi tiga bagian utama.
Kurikulum Persiapan
Kurikulum Persiapan menggunakan *talent mapping* untuk menilai kesiapan fisik, mental, dan akademik siswa. Hal ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran yang tepat sasaran.
Kurikulum Sekolah Formal
Kurikulum Sekolah Formal mengacu pada standar nasional. Kurikulum ini mencakup kegiatan intrakurikuler, kokuririkuler, dan ekstrakurikuler.
Kurikulum Asrama
Kurikulum Asrama difokuskan pada pembentukan karakter dan kepemimpinan. Hal ini bertujuan untuk membentuk generasi penerus bangsa yang unggul.
Lulusan Sekolah Rakyat diharapkan memiliki lima kompetensi unggulan. Kelima kompetensi ini dirancang untuk mencetak generasi yang berkarakter dan siap menghadapi masa depan.
- Nilai Akhlak dan Keagamaan: Memiliki pemahaman dan pengamalan agama yang kuat.
- Karakter Kepemimpinan: Mampu memimpin dan mengambil keputusan yang tepat.
- Penguasaan Bahasa dan Literasi Digital: Menguasai bahasa Indonesia dan literasi digital.
- Jiwa Wirausaha (entrepreneurship): Memiliki jiwa usaha dan mampu menciptakan lapangan kerja.
- Ketuntasan Akademik: Menguasai materi pelajaran sesuai standar nasional.
Untuk tahap selanjutnya, Kemensos akan memanfaatkan 51 Balai Latihan Kerja milik Kemenaker dan 45 gedung milik pemerintah daerah. Targetnya adalah terbentuk 427 rombongan belajar (rombel), menampung sekitar 10.425 siswa.
Program ini juga akan melibatkan 2.180 guru dan 4.069 tenaga kependidikan. Jumlah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Sekolah Rakyat menargetkan 100 titik sekolah pada akhir Juli 2025. Pada tahap awal, terdapat 395 rombongan belajar (rombel) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Distribusi rombongan belajar mencakup Jawa, Sumatera, Sulawesi, Bali-Nusra, Kalimantan, Maluku, dan Papua. Hal ini menunjukkan jangkauan program yang luas dan merata.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan kurikulum yang disesuaikan, Sekolah Rakyat diharapkan dapat mencetak generasi muda yang unggul dan berkarakter. Program ini merupakan langkah nyata pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.