Wakil Ketua Komisi II DPR, Dede Yusuf, menyoroti rencana retret bagi sekretaris daerah (sekda). Ia mengingatkan agar pelaksanaan retret tidak berlarut-larut dan berlebihan. Menurutnya, sekda telah berpengalaman panjang dalam birokrasi pemerintahan.
Dede Yusuf menyarankan agar retret sekda cukup diselenggarakan singkat, tak lebih dari dua hari. “Mungkin masukan dari saya agar tidak berlama-lama. Karena kalau levelnya sekda itu enggak perlu sampai suruh jungkir balik-jungkir balik. Kenapa? karena dia sudah menjadi birokrat puluhan tahun,” ujarnya.
Meskipun demikian, Dede Yusuf secara umum mendukung rencana retret tersebut. Ia memandang retret sebagai kegiatan pelatihan (diklat) serupa yang dilakukan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam membina pemerintah daerah. Retret ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kinerja para sekda.
Namun, Dede Yusuf juga mengungkapkan adanya keluhan dari kepala daerah terkait kemampuan anggaran daerah. Ia menilai, lemahnya kemampuan manajerial sekda dalam mengelola keuangan daerah menjadi salah satu penyebab utama permasalahan tersebut.
“Kita sering mendengar berita bahwa ada gubernur begitu masuk ternyata enggak ada anggaran sama sekali. Malah berhutang. Ini semua kuncinya ada di sekda. Artinya jika sekda kurang concern terhadap fungsi manajerial kemampuan fiskal, ya mungkin tidak akan jalan. Karena tulang punggung birokrasi itu di sekda,” tegas politikus Demokrat tersebut.
Anggota Komisi II DPR dari Fraksi Golkar, Ahmad Irawan, menyatakan tidak mempermasalahkan rencana retret sekda. Ia menekankan pentingnya pemahaman sekda terhadap arah kebijakan dan pembangunan pemerintah pusat. Menurutnya, sekda perlu menyeimbangkan kebijakan politik kepala daerah dengan pendekatan teknokratik dan administratif, terutama jika ada perubahan regulasi.
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, sebelumnya mengumumkan rencana retret untuk para sekda di tengah retret kepala daerah gelombang 2 di IPDN, Jawa Barat. Retret sekda rencananya akan digelar di Magelang, namun waktu pelaksanaannya belum diumumkan.
“Nanti akan ada retret untuk para sekda. Bapak Presiden sudah memberikan arahan pada saya retret untuk sekda provinsi dan kabupaten/kota di Magelang dan para sekda ini ASN atau birokrat yang paling senior,” jelas Tito Karnavian.
Analisis Lebih Dalam Terkait Retret Sekda
Perlu dikaji lebih lanjut mengenai materi dan metode yang akan diterapkan dalam retret sekda. Apakah retret ini benar-benar efektif dalam meningkatkan kemampuan manajerial dan pengelolaan keuangan daerah? Alokasi anggaran untuk retret juga perlu dipertimbangkan agar seimbang dengan manfaat yang didapatkan.
Evaluasi berkala terhadap efektivitas retret sekda juga sangat penting. Data dan indikator kinerja yang relevan harus diukur untuk melihat dampak nyata retret terhadap kinerja pemerintah daerah. Hal ini akan membantu memperbaiki program retret di masa mendatang dan memastikan penggunaan anggaran yang efisien dan efektif.
Kesimpulan Singkat
Rencana retret sekda mendapat tanggapan beragam dari anggota Komisi II DPR. Meskipun ada dukungan, perlu diperhatikan agar retret tidak berlarut-larut dan fokus pada peningkatan kemampuan manajerial dan pengelolaan keuangan daerah. Evaluasi yang komprehensif sangat penting untuk memastikan efektivitas dan efisiensi program ini.