Karier di sektor pemerintahan, khususnya bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), seringkali dikaitkan dengan jenjang kepangkatan dan jabatan. Banyak yang berambisi untuk menduduki posisi strategis sebagai pejabat di daerah, baik sebagai Bupati, Walikota, maupun Gubernur. Namun, jalan menuju jabatan tersebut tak selalu mulus.
Tidak jarang, PNS memilih jalan pintas dengan menjilat atau mencari muka kepada atasan demi menarik perhatian dan mendapatkan kepercayaan. Meski efektif, pendekatan ini kurang ideal dan tidak mencerminkan profesionalisme.
Meningkatkan Kompetensi untuk Mendapatkan Kepercayaan Atasan
Salah satu cara efektif untuk meniti karier di pemerintahan tanpa harus mengandalkan penjilatan adalah dengan meningkatkan kompetensi. Ini menjadi langkah strategis karena di banyak daerah, jumlah PNS dengan pendidikan tinggi masih terbatas.
Banyak PNS di daerah hanya memiliki pendidikan S1 atau bahkan di bawahnya. Dengan meningkatkan kualifikasi pendidikan, misalnya dengan melanjutkan studi S2 atau S3, seorang PNS akan memiliki nilai tambah yang signifikan.
Kualifikasi pendidikan yang lebih tinggi menunjukkan komitmen terhadap pengembangan diri dan kapasitas profesional. Hal ini akan secara alami menarik perhatian atasan dan menunjukkan keseriusan dalam berkarir.
Membangun Kinerja dan Reputasi yang Solid
Kompetensi akademik saja tidak cukup. PNS juga perlu membangun kinerja dan reputasi yang solid. Hal ini meliputi integritas, disiplin, dan kemampuan kerja tim yang baik.
PNS juga perlu aktif mengikuti pelatihan, seminar, atau program peningkatan kompetensi lainnya. Partisipasi aktif dalam berbagai kegiatan ini menunjukkan dedikasi dan kemauan untuk terus belajar.
Kinerja yang baik dan reputasi yang positif akan berbicara sendiri. Atasan akan lebih mudah melihat dan menilai kontribusi nyata yang diberikan oleh seorang PNS.
Strategi untuk Mendapatkan Jabatan Struktural
Untuk naik jabatan struktural, ada beberapa jalur yang dapat ditempuh oleh ASN. Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan merupakan salah satu syarat yang mutlak.
- Pelatihan kepemimpinan pengawas untuk jabatan eselon IV (kepala seksi).
- Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan administrator untuk jabatan eselon III (Kepala Bidang).
- Pendidikan dan pelatihan kepemimpinan nasional untuk eselon II (Kepala Dinas, Sekda atau Dirjen).
Selain pelatihan, ASN juga perlu mengikuti seleksi terbuka untuk Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT). Seleksi ini biasanya meliputi uji kompetensi, asesmen, pembuatan makalah, wawancara, dan rekomendasi dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Proses seleksi yang transparan dan kompetitif ini memastikan bahwa jabatan diduduki oleh individu yang paling kompeten dan layak.
Membangun Jejaring dan Mempromosikan Diri
Membangun jejaring profesional juga penting. ASN perlu aktif berpartisipasi dalam forum ASN, asosiasi jabatan fungsional, atau kegiatan lintas instansi.
Membangun relasi yang baik dengan pimpinan dan kolega merupakan aset berharga. Namun, yang lebih penting adalah menunjukkan kualitas kerja nyata dan profesionalisme.
Penggunaan media sosial juga dapat dimanfaatkan untuk branding diri. Tunjukkan prestasi dan kinerja yang baik melalui media sosial agar lebih dikenal oleh atasan dan rekan kerja.
Kesimpulannya, menjadi pejabat di pemerintahan bukanlah hanya tentang menjilat atasan. Dengan meningkatkan kompetensi, membangun kinerja dan reputasi yang baik, mengikuti jalur resmi, membangun jejaring, serta mempromosikan diri secara efektif, PNS dapat mencapai jenjang karier yang lebih tinggi dengan cara yang profesional dan bermartabat. Kualitas kerja dan dedikasi akan menjadi kunci utama dalam meraih kesuksesan karier di sektor publik.