Pertandingan Piala Dunia Antarklub 2025 antara River Plate dan Urawa Red Diamonds pada Rabu (18/06/2025) berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan River Plate. Laga yang berlangsung seru ini, namun, diwarnai oleh insiden yang menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Kapten Urawa Red Diamonds, Marius Hoibraten, menarik perhatian karena tidak menjabat tangan para pemain River Plate sebelum pertandingan dimulai. Aksi ini memicu berbagai spekulasi dan kritikan dari publik.
River Plate Menang Telak atas Urawa Red Diamonds
River Plate tampil dominan sejak menit awal pertandingan. Facundo Colidio mencetak gol pembuka pada menit ke-12.
Keunggulan River Plate bertambah menjadi 2-1 di awal babak kedua lewat gol Sebastian Driussi. Urawa Red Diamonds sempat memperkecil kedudukan lewat penalti Yusuke Matsuo pada menit ke-59.
Namun, Maximiliano Meza memastikan kemenangan River Plate dengan golnya di menit ke-73. Skor akhir pertandingan adalah 3-1 untuk kemenangan tim asal Argentina.
Insiden Hoibraten: Menolak Jabat Tangan Lawan
Sebelum pertandingan dimulai, terjadi insiden yang melibatkan kapten Urawa Red Diamonds, Marius Hoibraten.
Saat kedua tim melakukan jabat tangan sebelum kick-off, Hoibraten melewati barisan pemain River Plate tanpa melakukan salam. Hal ini membuat beberapa pemain River Plate terlihat bingung.
Aksi Hoibraten dianggap tidak sportif dan tidak menghormati tradisi olahraga. Namun, rekan-rekan setimnya tetap melakukan jabat tangan dengan normal.
Klarifikasi Hoibraten: Kebingungan dan Fokus
Marius Hoibraten kemudian memberikan klarifikasi melalui akun Instagram pribadinya. Ia membantah bermaksud tidak menghormati lawan.
Hoibraten menyatakan bahwa ia tidak menyadari adanya prosesi jabat tangan karena perubahan pengaturan di lapangan. Ia mengaku sedang fokus dan tidak memperhatikan hal tersebut.
Dalam unggahannya, Hoibraten meminta maaf kepada para pemain River Plate dan penggemarnya atas kesalahpahaman ini. Ia menegaskan bahwa tidak ada niat buruk di balik tindakannya.
Unggahan Hoibraten tersebut berisi permintaan maaf secara langsung dan menjelaskan kesalahpahaman yang terjadi. Ia berharap agar kejadian ini tidak dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap lawan.
Insiden ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya komunikasi dan pemahaman protokol dalam pertandingan sepak bola profesional. Meskipun berakhir dengan permintaan maaf, kejadian ini tetap menjadi sorotan yang menunjukkan betapa pentingnya sportifitas dan rasa hormat dalam dunia olahraga.