Membutuhkan pinjaman, khususnya Kredit Pemilikan Rumah (KPR)? Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pasti menjadi pertimbangan. Namun, banyak kesalahpahaman mengenai peran SLIK dalam proses persetujuan kredit. Artikel ini akan mengurai peran SLIK dan faktor-faktor lain yang menentukan keputusan bank dalam memberikan pinjaman.
Jangan khawatir jika memiliki catatan kredit di SLIK. Sistem ini bukan daftar hitam yang otomatis menolak pengajuan Anda. Keputusan bank tetap didasarkan pada penilaian menyeluruh terhadap profil keuangan calon debitur. Mari kita bahas lebih detail.
SLIK: Bukan Penghalang Mutlak Persetujuan KPR
SLIK, pengganti BI Checking, merupakan sistem terpusat yang mencatat riwayat kredit debitur. Tujuannya adalah untuk mengurangi informasi yang tidak seimbang dan meningkatkan manajemen risiko perbankan.
Namun, Chief Economist Permata Bank, Josua Pardede, menegaskan bahwa SLIK bukanlah penentu tunggal persetujuan KPR. Keputusan kredit tetap mempertimbangkan kapasitas finansial calon debitur secara menyeluruh.
Data menunjukkan hanya 1-3 persen pengajuan KPR yang ditolak karena data SLIK. Hal ini membuktikan bahwa bank masih memberikan peluang bagi debitur dengan profil keuangan yang layak.
Faktor-Faktor Penentu Persetujuan KPR di Luar SLIK
Bank menggunakan prinsip 5C dalam mengevaluasi kelayakan kredit. Kelima C tersebut mencakup Karakter (Character), Kapasitas (Capacity), Modal (Capital), Jaminan (Collateral), dan Kondisi (Condition).
Kemampuan membayar (Capacity) menjadi pertimbangan utama. Rasio cicilan terhadap pendapatan biasanya dibatasi maksimal 30-40%. Penghasilan yang stabil, terutama dari pekerjaan formal, akan meningkatkan peluang persetujuan.
Besarnya uang muka (Capital) juga berpengaruh pada risiko. Semakin besar uang muka, semakin kecil risiko bagi bank. Meskipun ada program DP 0%, kesiapan dana pribadi debitur tetap menjadi perhatian.
Jaminan (Collateral) berupa properti harus memenuhi persyaratan legalitas, nilai pasar, dan lokasi strategis. Properti yang tidak layak atau di lokasi kurang strategis dapat menyebabkan penolakan aplikasi.
Faktor lain yang dipertimbangkan adalah status pekerjaan, masa kerja, dan usia debitur. Debitur yang berusia tua atau mendekati pensiun berpotensi ditolak karena keterbatasan tenor dan kewajiban asuransi jiwa.
Memahami Profil Risiko Secara Menyeluruh
Kesimpulannya, keputusan persetujuan KPR ditentukan oleh profil risiko secara keseluruhan. SLIK hanyalah salah satu faktor yang dipertimbangkan.
Bank menerapkan prinsip kehati-hatian dalam menilai kelayakan kredit. Oleh karena itu, penting untuk memiliki profil keuangan yang sehat dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan bank.
Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi persetujuan KPR, calon debitur dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dan meningkatkan peluang untuk mendapatkan pinjaman.
Perencanaan keuangan yang matang dan pemahaman yang baik tentang SLIK dan prinsip 5C akan membantu Anda dalam proses pengajuan KPR.
