Pada peringatan hari jadinya yang ke-98, Persebaya Surabaya mendapat kado istimewa berupa kembalinya Rachmat Irianto. Kepulangan putra asli Surabaya ini diumumkan melalui video singkat di akun Instagram resmi klub, dengan kalimat sederhana namun bermakna: “Aku mulih rek!”.
Lebih dari sekadar transfer pemain biasa, kembalinya Rachmat Irianto ke Persebaya sarat emosi dan misi besar. Ia kembali untuk menunaikan wasiat terakhir sang ayah, legenda Persebaya Bejo Sugiantoro, yaitu membawa tim Bajul Ijo meraih gelar juara Liga 1.
Pulang Kampung, Tunaikan Wasiat Sang Ayah
Rachmat Irianto mengungkapkan alasan kepulangannya ke Persebaya. Ia ingin mewujudkan keinginan terakhir sang ayah yang telah meninggal dunia pada 25 Februari 2025.
Bejo Sugiantoro, mantan kapten Timnas Indonesia dan ikon Persebaya, berpesan agar Rachmat dapat membawa Persebaya menjadi juara. Pesan tersebut menjadi motivasi utama kepulangannya.
“Alasan pertama karena ada petuah dari Bapak bahwa beliau juga ingin lihat saya juara di Persebaya. Jadi saya harus tentaskan itu bagaimana caranya. Kalau bisa tahun ini ya bismillah saja,” ujar Rachmat Irianto.
Jejak Karier Cemerlang Sebelum Kembali ke Persebaya
Sebelum kembali ke Persebaya, Rachmat Irianto menghabiskan tiga musim bersama Persib Bandung. Di sana, ia sukses meraih dua gelar juara Liga 1 secara berturut-turut.
Selama di Persib, Rachmat Irianto menjadi pemain sentral di lini belakang. Kepemimpinannya, determinasinya, dan kematangan permainannya sangat terlihat.
Persebaya berharap kualitas dan mental juara Rachmat Irianto dapat menular ke pemain lainnya. Namun, pemain berusia 25 tahun itu menekankan bahwa keberhasilan meraih juara merupakan kerja keras tim.
“Ya, mental juara tidak bisa dibicarakan oleh satu pemain,” katanya. “Harus dibicarakan dengan seluruh staf, pelatih dan teman-teman juga. Karena bisa juara pun karena ada hasil kerja keras di dalam itu, jadi tidak saya sendiri yang bekerja nanti,” sambungnya.
Ikatan Darah dan Perjalanan Karier yang Tak Terpisahkan
Rachmat Irianto memang tak pernah jauh dari Persebaya. Sejak kecil, ia menyaksikan langsung perjuangan sang ayah membela tim kebanggaan Surabaya tersebut.
Di awal karier profesionalnya, ia bahkan sempat satu tim dengan Bejo Sugiantoro yang saat itu menjabat sebagai asisten pelatih Persebaya pada musim 2017-2018.
Kini, kembali ke pelukan Persebaya dengan segudang pengalaman, Rachmat Irianto siap menghadapi tantangan baru. Ia membawa pulang gelar juara Liga 1 sebagai bukti cinta dan baktinya kepada sang ayah dan Persebaya.
Kepulangan Rachmat Irianto bukan hanya sekadar transfer pemain, melainkan sebuah kisah emosional yang menginspirasi. Ia menjadi simbol kesetiaan, tekad, dan penghormatan kepada warisan keluarga serta klub yang telah membesarkannya.
Kisah ini menjadi bukti bahwa sepak bola melebihi sekadar pertandingan; ia merupakan perpaduan antara semangat juang, warisan keluarga, dan cinta yang tak terhingga terhadap klub kebanggaan.