Presiden Prabowo Subianto secara resmi membuka pameran Indo Defence Expo & Forum 2025 di Jakarta. Acara yang berlangsung di Jiexpo Kemayoran ini menampilkan beragam alat utama sistem senjata (alutsista) dan teknologi pertahanan terkini dari berbagai negara. Pameran ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama dan kolaborasi di bidang pertahanan global.
Pameran Indo Defence Expo & Forum 2025, yang berlangsung dari tanggal 11 hingga 14 Juni, merupakan ajang penting bagi industri pertahanan dunia. Kehadiran Presiden Prabowo sendiri menjadi simbol penting dukungan pemerintah terhadap perkembangan industri pertahanan dalam negeri.
Pembukaan Resmi Indo Defence 2025 oleh Presiden Prabowo
Presiden Prabowo Subianto secara resmi membuka pameran Indo Defence Expo & Forum 2025 pada Rabu, 11 Juni 2025. Beliau menyampaikan pidato singkat di hadapan para tamu undangan yang terdiri dari pejabat tinggi negara, perwakilan militer, dan delegasi dari berbagai negara.
Bersama Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Presiden Prabowo menekan layar sebagai simbol pembukaan resmi pameran. Momen ini disambut meriah oleh para tamu undangan yang hadir.
Upacara pembukaan dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Wakil Presiden Ke-6 Try Sutrisno, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju.
Pameran Alutsista dan Teknologi Pertahanan Terkini
Indo Defence 2025 diikuti oleh 1.180 perusahaan dari 55 negara. Pameran ini menampilkan berbagai alutsista dan teknologi pertahanan canggih.
Beberapa negara bahkan membangun paviliun sendiri untuk memamerkan kemampuan industri pertahanan mereka, seperti Turki, Amerika Serikat, dan Prancis. Paviliun Defend ID juga turut serta memamerkan produk-produk dalam negeri.
Presiden Prabowo dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin sempat mengunjungi beberapa paviliun, termasuk paviliun Turki, Defend ID, serta sejumlah booth dari industri pertahanan AS dan Prancis.
Kerjasama Internasional dalam Industri Pertahanan
Selain pameran alutsista, Indo Defence 2025 juga menjadi tempat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara industri pertahanan Indonesia dan beberapa negara sahabat.
Sebanyak 18 MoU ditandatangani pada hari pertama pameran, menunjukkan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerjasama di bidang pertahanan dengan negara-negara lain. Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas pertahanan Indonesia dan mendorong inovasi teknologi.
Potensi dan Implikasi Indo Defence 2025 bagi Indonesia
Indo Defence 2025 tidak hanya menjadi ajang pamer teknologi, namun juga wadah bagi Indonesia untuk memperkuat posisi strategisnya di kancah pertahanan global.
Pameran ini memberi kesempatan kepada Indonesia untuk menjalin kerjasama dengan negara-negara lain, mengakses teknologi pertahanan mutakhir, dan meningkatkan kapabilitas industri pertahanan dalam negeri.
Dengan terselenggaranya Indo Defence 2025, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan nasional dan berkontribusi pada stabilitas regional. Pameran ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional melalui investasi dan transfer teknologi.
Pameran Indo Defence 2025 berlangsung sukses. Kehadiran Presiden Prabowo dan sejumlah pejabat tinggi negara lainnya menunjukkan tingkat kepedulian pemerintah terhadap perkembangan industri pertahanan nasional dan kerjasama internasional di bidang tersebut. Keberhasilan pameran ini diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan pertahanan global dan mendorong kemajuan industri pertahanan dalam negeri.
