Gubernur Jakarta, Pramono Anung, memilih jalur negosiasi daripada penggusuran warga Kampung Susun Bayam. Langkah ini diambil untuk memuluskan pembangunan markas Persija Jakarta di Jakarta International Stadium (JIS).
Keputusan tersebut disampaikan Pramono dalam acara Jakarta Future Festival di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (15/6/2025). Ia menekankan pentingnya mencari solusi damai dalam menyelesaikan permasalahan ini.
Negosiasi Unggul Ketimbang Penggusuran
Pramono Anung lebih memprioritaskan negosiasi dengan warga Kampung Susun Bayam. Hal ini dilakukan untuk menghindari penggusuran yang dinilai tidak adil.
Dengan bantuan Direktur Utama Jakpro, Pramono berupaya mencari jalan tengah agar Persija dapat memiliki markas di JIS tanpa merugikan warga. Prioritas utama adalah penyelesaian masalah di lapangan melalui jalur dialog.
Meskipun mengedepankan negosiasi, Pramono menegaskan akan tetap bersikap tegas. Tindakan tegas akan diberlakukan kepada warga yang terbukti melanggar aturan dan tidak tertib.
Harapan JIS untuk Perekonomian Jakarta
Pramono berharap JIS dapat menjadi pengungkit perekonomian Jakarta, khususnya setelah Jakarta tidak lagi menjadi ibu kota negara. Ia optimis JIS akan menjadi pusat aktivitas baru di Jakarta Utara.
Dengan berbagai fasilitas yang tersedia, seperti tempat oleh-oleh dan restoran, JIS diharapkan mampu menarik minat pengunjung. Tidak hanya untuk acara-acara khusus, tetapi juga untuk aktivitas harian.
Keberadaan JIS diharapkan akan memberikan banyak pilihan bagi warga Jakarta untuk berolahraga dan menghabiskan waktu luang. Fasilitas olahraga lain seperti GBK dan Velodrome juga akan melengkapi pilihan tersebut.
JIS Resmi Menjadi Markas Persija Jakarta
Jakarta International Stadium (JIS) telah resmi menjadi markas Persija Jakarta. Hal ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan PT Persija Jaya Jakarta.
Penandatanganan MoU dilakukan pada Kamis (20/2/2025) oleh Direktur Utama Jakpro, Iwan Takwin, dan Direktur PT Persija Jaya Jakarta, Mohamad Prapanca. MoU ini menandai kerjasama strategis dalam pengelolaan dan branding JIS.
Mohamad Prapanca menyampaikan bahwa MoU ini memungkinkan Persija bermain secara konsisten di JIS. Kerjasama ini juga meliputi pengembangan ekosistem komersial stadion dan berbagai potensi bisnis lainnya.
Kerja sama ini membuka peluang pengembangan potensi bisnis yang luas. Mulai dari pengembangan ekosistem komersial stadion, merchandise, sponsorship, hingga aktivasi brand akan dioptimalkan.
Tujuannya adalah mengoptimalkan pemanfaatan JIS sebagai pusat kegiatan olahraga di Jakarta. Dengan demikian, JIS akan berkontribusi signifikan bagi perkembangan olahraga dan perekonomian Jakarta.
Secara keseluruhan, strategi Gubernur Pramono Anung dalam membangun markas Persija di JIS mencerminkan pendekatan yang berimbang. Prioritas negosiasi dan penyelesaian damai diimbangi dengan penegakan aturan, menunjukkan komitmen untuk kesejahteraan warga dan kemajuan Jakarta.
Suksesnya pembangunan JIS dan pemanfaatannya sebagai markas Persija diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Jakarta dan menjadi kebanggaan warga Jakarta. Ke depannya, perlu dikaji strategi pengelolaan yang lebih berkelanjutan untuk memastikan JIS tetap ramai dan bermanfaat bagi masyarakat.