Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan kenegaraan ke Rusia pada Senin, 16 Juni 2025. Kunjungan ini menyusul kunjungan beliau ke Singapura.
Tujuan utama kunjungan tersebut adalah menghadiri The 28th St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF 2025) dan sekaligus memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Rusia.
Prabowo Subianto sebagai Pembicara Utama di SPIEF 2025
Sebagai pembicara utama di SPIEF 2025, Prabowo Subianto akan menyampaikan pandangannya dalam forum ekonomi internasional bergengsi tersebut.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menekankan pentingnya kunjungan ini bagi peningkatan kerja sama komprehensif Indonesia-Rusia. Hal ini juga menunjukkan meningkatnya peran Indonesia di panggung global.
SPIEF 2025 sendiri berlangsung di St. Petersburg pada 18-21 Juni 2025. Forum ini mengakomodasi para pelaku bisnis global dan membahas isu-isu ekonomi utama, terutama tantangan negara berkembang.
Fokus SPIEF 2025: Nilai-nilai Bersama dalam Dunia Multipolar
Presiden Vladimir Putin, dalam sambutannya, mengusung tema “Shared Values: The Foundation of Growth in a Multipolar World.”
Putin menekankan pentingnya kerja sama yang setara dan saling menguntungkan, bebas dari tekanan atau sanksi. Rusia berkomitmen pada pembangunan berdaulat dan menghormati identitas budaya setiap negara.
Diskusi di SPIEF 2025 meliputi berbagai aspek penting seperti demografi, produktivitas, pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial.
Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-Eurasia Menuju Tahap Akhir
Indonesia dan Rusia sedang menyelesaikan perjanjian perdagangan bebas (FTA) antara Indonesia dan negara-negara Eurasian Economic Union (EAEU).
Blok EAEU terdiri dari Rusia, Armenia, Belarus, Kazakhstan, dan Kyrgyzstan. Prabowo sebelumnya telah menginstruksikan agar negosiasi FTA ini selesai pada semester pertama 2025.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa negosiasi FTA memasuki tahap akhir. Setelah substansi rampung, pemerintah akan melakukan legal scrubbing.
Airlangga menilai hubungan ekonomi Indonesia-Rusia semakin strategis di tengah ketidakpastian global. Investasi Rusia di Indonesia mencakup sektor energi, keamanan siber, pendidikan, kesehatan, dan pariwisata.
Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Rusia, Alexey Gruzdev, mengungkapkan ambisi kuat negaranya untuk menyelesaikan FTA dengan Indonesia. Mereka berupaya menghilangkan hambatan perdagangan untuk mencapai tujuan tersebut.
Potensi kerjasama ini terbuka lebar bagi Badan Pengelola Investasi Danantara, khususnya untuk proyek-proyek strategis di bidang aluminium dan energi.
Kunjungan Prabowo Subianto ke Rusia merupakan langkah strategis dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Rusia, khususnya di bidang ekonomi. Penyelesaian FTA dengan EAEU akan membuka peluang investasi dan perdagangan yang lebih luas bagi kedua negara di tengah dinamika global yang kompleks.