Sebuah pesta gay berkedok *family gathering* baru-baru ini terungkap di Megamendung, Puncak, Bogor. Penggerebekan yang dilakukan pada Minggu, 22 Juni 2025, mengungkap sejumlah fakta mengejutkan terkait acara tersebut. Polisi mengamankan puluhan peserta dan kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Informasi mengenai pesta tersebut tersebar melalui media sosial. Undangan yang bertema *family gathering* menjanjikan penampilan dan perlombaan menyanyi serta menari. Peserta dikenakan biaya pendaftaran sebesar Rp 200.000 per orang.
Rentang Usia Peserta dan Hasil Tes Kesehatan
Sebanyak 75 peserta dengan rentang usia 21 hingga 50 tahun diamankan dalam penggerebekan tersebut.
Mereka langsung menjalani pemeriksaan kesehatan, termasuk tes HIV dan sifilis. Hasilnya cukup mengkhawatirkan.
Dari 75 peserta, 30 orang dinyatakan reaktif terhadap HIV dan/atau sifilis. Sisanya, 45 orang, dinyatakan non-reaktif.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Fusia Meidiyawaty, menjelaskan bahwa hanya sebagian kecil peserta yang berdomisili di Bogor.
Penanganan lebih lanjut akan dilakukan di puskesmas sesuai tempat tinggal masing-masing peserta. Hasil reaktif pada tes awal akan dikonfirmasi melalui pemeriksaan lebih intensif.
Proses Hukum dan Pemulangan Peserta
Proses penyelidikan masih berlanjut, dan hingga saat ini belum ada tersangka yang ditetapkan.
Polisi telah membuat laporan polisi dan menerapkan pasal terkait tindak pidana pornografi dan/atau pasal 296 KUHP.
Ke-75 peserta telah dipulangkan setelah menjalani pemeriksaan. Polisi masih mendalami peran masing-masing individu dalam acara tersebut.
Pemeriksaan Panitia
Empat orang panitia acara telah dipanggil kembali untuk memberikan keterangan tambahan.
Keempat panitia tersebut merupakan bagian dari 75 orang yang diamankan.
Polisi terus melakukan pendalaman untuk mengungkap lebih lanjut terkait penyelenggaraan pesta tersebut.
Kasus ini menyoroti pentingnya kesadaran akan kesehatan seksual dan pencegahan penyebaran penyakit menular seksual. Kejadian ini juga menjadi peringatan akan pentingnya pengawasan terhadap acara-acara yang berpotensi melanggar hukum dan norma sosial. Penyelidikan yang menyeluruh diharapkan dapat memberikan keadilan dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.