Kemacetan parah melanda jalan lintas timur Jambi-Palembang pada Rabu, 18 Juni 2025. Antrean kendaraan mencapai lebih dari 4 kilometer, bahkan melewati Gerbang Tol Sebapo di Kabupaten Muarojambi. Kejadian ini menimbulkan gangguan signifikan bagi para pengguna jalan yang hendak menuju Palembang maupun sebaliknya. Petugas terkait langsung turun tangan untuk mengatasi permasalahan ini.
Perbaikan Jalan sebagai Biang Kerok Kemacetan
Kemacetan panjang tersebut bukan disebabkan oleh permasalahan di ruas jalan tol. Branch Manager Jalan Tol Baleno memastikan operasional jalan tol tetap normal.
Penyebab utama kemacetan adalah perbaikan jalan di jalur lintas timur Jambi-Palembang. Antrean kendaraan yang panjang mengakibatkan kemacetan meluas hingga ke pintu masuk Gerbang Tol Sebapo.
Meskipun demikian, pihak pengelola jalan tol memastikan operasional jalan tol tetap berjalan lancar tanpa kendala. Hal ini menegaskan bahwa kemacetan murni terjadi di jalur lintas timur.
Upaya Penanganan Kemacetan dan Dampaknya
Kemacetan dilaporkan terjadi mulai dari Pal 13 Mestong hingga Gerbang Tol Bayung Lencir-Tempino. Para pengemudi, seperti Roni, seorang sopir travel Jambi-Palembang, merasakan dampak langsung dari kemacetan tersebut. Ia mengatakan jarak kemacetan sekitar 4 kilometer.
Kanit Turjawali Satlantas Polres Muaro Jambi, Ipda Gusmardi, membenarkan adanya kemacetan. Pihaknya menyatakan bahwa kemacetan telah terurai dan lalu lintas kembali lancar.
Sebagai respon atas kemacetan panjang ini, pihak pelaksana perbaikan jalan, PPK 1.4 Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi, Fachmi Fajar Kurniawan, memutuskan untuk menghentikan sementara pekerjaan perbaikan jalan. Keputusan ini diambil guna mengurangi kepadatan lalu lintas dan meminimalisir dampak kemacetan terhadap pengguna jalan.
Fachmi menjelaskan bahwa lokasi perbaikan berada di kilometer 14, dekat Gerbang Tol Sebapo. Sistem buka tutup sempat diterapkan, namun volume kendaraan yang tinggi dan hujan membuat upaya tersebut kurang efektif.
Analisis Lokasi dan Solusi Ke Depan
Lokasi perbaikan jalan yang berada di kilometer 14 merupakan titik lalu lintas terpadat di jalur Jambi-Palembang. Faktor ini memperparah situasi kemacetan yang terjadi.
Pihak BPJN Jambi berkoordinasi dengan kepolisian untuk memastikan kelancaran lalu lintas. Mereka akan mengevaluasi metode dan strategi perbaikan jalan di masa mendatang.
Perbaikan jalan yang dilakukan di titik rawan kemacetan ini menuntut perencanaan yang matang. Koordinasi yang intensif antara pihak pelaksana proyek, kepolisian, dan instansi terkait sangat krusial untuk meminimalisir dampak terhadap pengguna jalan. Pentingnya mempertimbangkan volume kendaraan dan kondisi cuaca juga menjadi hal yang tak kalah penting.
Ke depannya, diharapkan ada peningkatan koordinasi dan perencanaan yang lebih baik dalam pelaksanaan proyek perbaikan jalan di jalur vital seperti lintas timur Jambi-Palembang. Hal ini bertujuan untuk menghindari terulangnya kemacetan panjang yang mengganggu aktivitas masyarakat. Mungkin perlu dipertimbangkan penjadwalan pekerjaan di luar jam sibuk atau penerapan sistem manajemen lalu lintas yang lebih efektif. Dengan demikian, perbaikan infrastruktur dapat dilakukan tanpa mengorbankan kelancaran lalu lintas.