Raksasa makanan ringan asal Amerika Serikat, PepsiCo, resmi mendirikan pabrik pertamanya di Indonesia. Berlokasi di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat, pabrik ini menandai investasi besar PepsiCo di pasar Indonesia yang dinamis. Peresmian dilakukan pada Rabu, 18 Juni 2025, oleh Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, bersamaan dengan peluncuran produk Lay’s, Cheetos, dan Doritos dengan varian terbaru.
Investasi senilai 200 juta dollar AS (sekitar Rp 3,3 triliun) ini tak hanya membangun pabrik, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong substitusi impor. Pabrik yang telah beroperasi sejak 13 Januari 2025 ini memiliki tiga lini produksi dengan kapasitas 24.000 ton per tahun dan menyerap hampir 400 tenaga kerja. Hal ini menunjukkan komitmen PepsiCo untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Investasi Jumbo PepsiCo di Indonesia: Dorongan bagi Industri Lokal
PepsiCo menargetkan pasar makanan ringan Indonesia yang besar dan terus bertumbuh. Potensi pasar yang didominasi generasi milenial dan Gen Z (55 persen dari total konsumen) sangat menjanjikan.
Nilai pasar makanan ringan Indonesia mencapai 3,87 miliar dollar AS pada 2023 dan diproyeksikan tumbuh 8,13 persen (CAGR) hingga 2029. Hal ini menjadi daya tarik utama bagi PepsiCo untuk berinvestasi besar-besaran di Indonesia.
Pabrik PepsiCo Cikarang: Integrasi dengan Petani Lokal
Selain membangun pabrik modern, PepsiCo juga bermitra dengan petani lokal. Mereka telah bekerja sama dengan 200 petani kentang dan 200 petani jagung di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Program ini meliputi pengembangan bibit unggul, peningkatan produktivitas, dan pemberdayaan petani. Kolaborasi ini memperkuat rantai pasokan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian pedesaan.
Harapan Pemerintah dan Kontribusi PepsiCo untuk Indonesia
Pemerintah Indonesia menyambut positif investasi PepsiCo. Kehadiran pabrik ini dinilai memperkuat industri makanan ringan nasional, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza berharap PepsiCo terus memberikan kontribusi positif, tidak hanya secara ekonomi, tetapi juga dalam hal keberlanjutan lingkungan dan penguatan ekonomi lokal. Komitmen PepsiCo untuk menggunakan bahan baku lokal juga diapresiasi.
CEO PepsiCo Indonesia, Asif Mobin, menegaskan bahwa Indonesia memegang peran penting dalam strategi pertumbuhan jangka panjang PepsiCo di Asia Pasifik. Pabrik baru seluas 60.000 meter persegi ini memproduksi produk-produk favorit konsumen Indonesia dengan memanfaatkan bahan baku lokal. Investasi ini merupakan bukti komitmen PepsiCo untuk mendukung perekonomian lokal dan selaras dengan prioritas nasional.
Pabrik PepsiCo di Cikarang tidak hanya memproduksi Lay’s, Cheetos, dan Doritos, tetapi juga menandai babak baru bagi industri makanan ringan di Indonesia. Investasi besar ini, diiringi komitmen terhadap petani lokal dan pengembangan ekonomi berkelanjutan, menjadi contoh kolaborasi positif antara perusahaan multinasional dan pemerintah Indonesia. Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi investasi asing lainnya untuk turut berkontribusi pada kemajuan ekonomi Indonesia.
