Iptu Andi Sri Ulva Baso, seorang polisi wanita, tak gentar menghadapi cibiran. Dedikasi dan inovasi yang ia usung untuk memperbaiki pelayanan publik di kepolisian, justru mengukuhkannya sebagai sosok inspiratif. Kisah inspiratif Iptu Ulva ini pun berhasil mendapatkannya nominasi Hoegeng Awards 2025. Program “Meja Tanpa Laci” yang digagasnya, menjadi bukti nyata komitmennya dalam memberantas praktik pungutan liar dan mempermudah akses layanan kepolisian bagi masyarakat. Ide brilian ini tak lepas dari tantangan yang dihadapi Iptu Ulva.
Menghadapi Cibiran, Iptu Ulva Tetap Istiqomah
Iptu Ulva menghadapi berbagai kritik pedas atas program inovatifnya. Banyak yang mencibirnya, menyebut program “Meja Tanpa Laci” sebagai tindakan yang naif dan tidak realistis. Sebagian bahkan menyebutnya sebagai “KPK tingkat kecamatan,” merendahkan upaya yang dilakukannya. Namun, cibiran tersebut tak menyurutkan semangatnya. Ia tetap berpegang teguh pada prinsip integritas dan transparansi. Ulva percaya bahwa programnya mampu menciptakan perubahan nyata dalam pelayanan kepolisian.
Program “Meja Tanpa Laci”: Inovasi untuk Transparansi
Program “Meja Tanpa Laci” dirancang untuk meminimalisir potensi praktik pungli dan mempercepat proses pelayanan publik di kepolisian. Konsepnya sederhana namun efektif: menghilangkan tempat penyimpanan dokumen atau uang yang memungkinkan praktik pungli. Dengan transparansi yang tinggi, masyarakat dapat mengawasi setiap proses dan memastikan tidak ada penyalahgunaan wewenang. Hal ini juga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja kepolisian.
Mekanisme Kerja Program Meja Tanpa Laci
Sistem digitalisasi menjadi kunci utama dari program ini. Semua proses administrasi dan pengajuan permohonan diproses secara online, mengurangi interaksi langsung yang berpotensi menimbulkan praktik pungli. Petugas kepolisian juga dibekali dengan pelatihan khusus untuk memastikan pelayanan yang profesional dan transparan. Monitoring dan evaluasi secara berkala juga dilakukan untuk memastikan efektivitas program.
Inspirasi Bagi Aparatur Negara Lainnya
Kisah Iptu Ulva menjadi inspirasi bagi aparat penegak hukum lainnya. Keberaniannya dalam menghadapi tantangan dan tetap teguh pada prinsipnya patut diacungi jempol. Dedikasi dan inovasi yang ditunjukkannya menunjukkan bahwa perubahan nyata dapat dimulai dari individu. Dengan integritas dan kerja keras, setiap individu dapat berkontribusi dalam menciptakan sistem pemerintahan yang baik dan bersih. Keberhasilan Iptu Ulva dalam mengimplementasikan program “Meja Tanpa Laci” membuktikan bahwa inovasi dan transparansi dapat berjalan beriringan. Semoga semangat dan dedikasinya dapat menginspirasi banyak pihak untuk turut serta mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih baik di Indonesia. Keteguhannya dalam menghadapi cibiran dan tetap fokus pada tujuan, menjadikan Iptu Ulva sebagai contoh nyata bagaimana seorang individu dapat membawa perubahan positif bagi lingkungan sekitarnya.