Sepak bola Indonesia mengalami transformasi signifikan pada tahun 1994, menandai berakhirnya era Perserikatan dan Galatama. Kedua liga tersebut dilebur menjadi Liga Indonesia, sebuah babak baru dalam sejarah persepakbolaan nasional.
Pada era awal Liga Indonesia, pelatih lokal masih mendominasi. Kehadiran pelatih asing belum menunjukkan dampak signifikan dalam pencapaian prestasi klub.
Henk Wullems: Pelopor Keberhasilan Pelatih Asing
Henk Wullems, pelatih asal Belanda, mencatatkan sejarah sebagai pelatih asing pertama yang meraih gelar juara Liga Indonesia. Ia membawa Mastrans Bandung Raya ke puncak pada musim 1995-1996.
Kesuksesannya ini menarik perhatian PSSI. Wullems kemudian ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia pada tahun 1997, membawa Garuda meraih medali perak di SEA Games 1997.
Ia juga memimpin Timnas dalam Pra-Piala Dunia 1998. Setelahnya, Wullems kembali menorehkan prestasi dengan membawa PSM Makassar menjadi juara Liga Indonesia VI tahun 1999/2000.
Sergei Dubrovin: Juara dengan Petrokimia Gresik
Sergei Dubrovin, pelatih asal Rusia, mencatatkan namanya dalam sejarah sepak bola Indonesia setelah mengantarkan Petrokimia Gresik menjadi juara Liga Indonesia VIII pada tahun 2002.
Petrokimia mengalahkan Persita Tangerang di final dengan skor 2-1. Widodo Cahyono Putro, anak didik Dubrovin, dinobatkan sebagai pemain terbaik liga.
Meskipun meraih juara, perjalanan Petrokimia di musim tersebut penuh tantangan. Mereka nyaris tersingkir di babak 8 besar sebelum akhirnya melaju ke final.
Jacksen F. Tiago: Legenda dengan Empat Gelar Juara
Jacksen F. Tiago, pelatih asal Brasil, merupakan sosok paling sukses dalam sejarah Liga Indonesia. Ia telah meraih empat gelar juara.
Gelar pertamanya diraih bersama Persebaya Surabaya di Liga Indonesia X tahun 2004. Setelah itu, ia meraih tiga gelar juara bersama Persipura Jayapura di era ISL.
Keberhasilannya bersama Persipura terjadi pada musim 2008/2009, 2010/2011, dan 2013. Jacksen juga pernah menjabat sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia.
Kini, ia telah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) setelah memeluk agama Islam.
Robert Rene Alberts: Sukses Bersama Arema
Robert Rene Alberts, pelatih asal Belanda, memiliki rekam jejak yang panjang di sepak bola Indonesia. Ia pernah melatih sejumlah klub besar, termasuk PSM Makassar dan Persib Bandung.
Namun, prestasinya yang paling diingat adalah saat ia membawa Arema Indonesia meraih gelar ISL 2009/2010. Gelar ini mengakhiri penantian panjang Arema selama 17 tahun.
Simon McMenemy, Stefano Cugurra, Bernardo Tavares, dan Bojan Hodak: Jejak di Liga Indonesia
Simon McMenemy, pelatih asal Skotlandia, meraih juara bersama Bhayangkara FC di Liga 1 2017 sebelum menangani Timnas Indonesia. Sayangnya, kiprahnya di Timnas kurang memuaskan.
Stefano Cugurra (“Teco”), pelatih asal Brasil, memiliki tiga gelar juara Liga 1 bersama Persija Jakarta dan Bali United. Ia juga pernah menjadi pelatih fisik Persebaya pada 2004.
Bernardo Tavares, pelatih asal Portugal, sukses mengantarkan PSM Makassar meraih gelar juara BRI Liga 1 2022/2023, dengan mengandalkan banyak pemain muda akademi.
Bojan Hodak, pelatih asal Kroasia, menorehkan prestasi gemilang dengan membawa Persib Bandung meraih gelar juara BRI Liga 1 secara beruntun pada musim 2023/2024 dan 2024/2025.
Para pelatih asing ini telah memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan sepak bola Indonesia. Mereka tidak hanya meraih gelar juara, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pemain lokal melalui pembinaan dan strategi kepelatihannya.
