Presiden Prabowo Subianto baru saja meresmikan proyek energi bersih di Jawa Timur. Namun, sebuah konferensi video dari Papua Selatan mendadak mengubah fokus acara tersebut. Laporan dari Bupati Mappi tentang akses listrik yang masih minim di wilayahnya, memaksa Presiden untuk membuat komitmen besar bagi seluruh Indonesia.
Peristiwa ini menandai lahirnya target ambisius pemerintahan Prabowo: menerangi seluruh desa di Indonesia dalam waktu kurang dari empat tahun. Komitmen ini bukan sekadar janji politik, melainkan sebuah deklarasi yang diumumkan langsung di lokasi peresmian proyek energi.
Janji Penerangan Nasional: Target Empat Tahun
Laporan Bupati Kristosimus Yohanis Agawemu dari Kabupaten Mappi, Papua Selatan, sungguh mengejutkan. Dari total 162 kampung di wilayahnya, sekitar 67 kampung masih belum menikmati listrik.
Kondisi ini, sebagaimana dilansir Antara pada Kamis, 26 Juni 2025, menggambarkan realita akses energi di sejumlah daerah terpencil Indonesia. Ketidakmerataan akses listrik ini menjadi fokus utama perhatian Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo merespon langsung laporan tersebut dengan tegas. Beliau mengumumkan target untuk melistriki seluruh desa di Indonesia dalam waktu kurang dari empat tahun.
Komitmen ini disampaikan langsung dari lokasi peresmian PLTP Blawan Ijen Unit 1 di Bondowoso. Presiden Prabowo menekankan keseriusan pemerintah untuk mewujudkan target ambisius ini.
Strategi Menuju Desa Berlistrik
Pemerintah tidak akan bekerja sendiri dalam mencapai target ini. Presiden Prabowo berjanji akan mengerahkan seluruh kekuatan, termasuk BUMN seperti PLN dan sektor swasta.
Kerja sama yang kuat antar lembaga dan sektor swasta dianggap krusial untuk memastikan keberhasilan program ini. Presiden Prabowo menekankan pentingnya kolaborasi untuk mengatasi tantangan geografis dan logistik.
Keterlibatan PLN dan Sektor Swasta
PLN, sebagai perusahaan listrik negara, akan berperan utama dalam penyediaan infrastruktur listrik. Sektor swasta akan dilibatkan untuk mempercepat proses pembangunan dan meningkatkan efisiensi.
Kerja sama ini akan mencakup aspek perencanaan, pembangunan, hingga pemeliharaan infrastruktur listrik di seluruh desa. Pemerintah akan memberikan dukungan penuh untuk memastikan kelancaran proyek ini.
Lebih dari Sekadar Listrik: Pemberdayaan Ekonomi Desa
Program elektrifikasi ini bukan hanya tentang menerangi desa, tetapi juga untuk mendorong kemajuan ekonomi. Presiden Prabowo memiliki visi yang lebih luas.
Program ini akan diintegrasikan dengan rencana pembangunan Koperasi Desa “Merah Putih”. Koperasi ini dirancang untuk mendistribusikan hasil produksi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Koperasi Desa “Merah Putih” dan PLTS
Setiap desa akan mendapatkan dukungan berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk menjamin operasional Koperasi Desa “Merah Putih”. PLTS dipilih karena kemampuannya untuk bekerja di daerah terpencil.
Dengan tersedianya listrik, Koperasi Desa “Merah Putih” dapat beroperasi lebih efisien, dan membantu masyarakat memasarkan produk lokal mereka. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat desa.
Pengalaman di Kampung Muin, Mappi, Papua Selatan, menjadi bukti nyata manfaat listrik. Listrik tidak hanya menerangi rumah, tetapi juga membuka peluang pendidikan dan kemajuan.
Keberadaan listrik di Kampung Muin mendukung pembelajaran berbasis teknologi AI dan pelaksanaan ujian nasional. Akses terhadap teknologi modern meningkatkan kualitas pendidikan anak-anak.
Listrik juga berdampak positif pada perekonomian warga dan kehidupan sosial. Orang tua dapat lebih aktif mendampingi anak-anak, menanamkan nilai-nilai agama, budaya dan sosial.
Target empat tahun untuk melistriki seluruh desa di Indonesia merupakan komitmen besar Presiden Prabowo. Kesuksesan program ini akan sangat bergantung pada kolaborasi pemerintah, BUMN dan sektor swasta, serta dukungan penuh masyarakat. Lebih dari sekadar penerangan, program ini menjanjikan transformasi sosial dan ekonomi di seluruh pelosok negeri.