Lucy Guo, Perempuan Terkaya di Dunia 2025: Kisah Inspiratif dari Mahasiswa Dropout hingga Miliarder
Daftar Forbes 10th Anniversary of America’s Richest Self-Made Women menempatkan Lucy Guo sebagai perempuan terkaya di dunia tahun 2025. Ia menggeser posisi Taylor Swift dengan kekayaan bersih mencapai 1,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 21 triliun. Kesuksesan Guo ini merupakan bukti nyata bahwa kegigihan dan inovasi dapat mengantarkan seseorang pada puncak kesuksesan.
Siapa Lucy Guo? Dari Mahasiswa Dropout hingga Miliarder
Lucy Guo lahir dari keluarga imigran Tionghoa dan menempuh pendidikan di Carnegie Mellon University. Ia mengambil jurusan ilmu komputer.
Namun, ia memilih keluar dari universitas untuk membangun perusahaan sendiri. Keputusan ini sempat menimbulkan pertentangan dengan orang tuanya.
“Mereka berhenti bicara dengan saya untuk sementara waktu. Saya mengerti, karena mereka merasa saya tidak menghargai semua pengorbanan yang telah mereka lakukan,” ungkap Guo.
Langkah berani ini membuahkan hasil. Guo mendapatkan Thiel Fellowship, beasiswa senilai 200.000 dollar AS dari Peter Thiel.
Beasiswa ini diberikan kepada anak muda yang memilih keluar dari universitas dan membangun startup. Ini menjadi batu loncatan menuju kesuksesan besarnya.
Scale AI dan Kepemilikan Saham yang Mengubah Segalanya
Guo turut mendirikan Scale AI, perusahaan teknologi penyedia data pelatihan kecerdasan buatan. Scale AI memberikan kontribusi signifikan untuk pengembangan AI, termasuk ChatGPT milik OpenAI.
Meskipun keluar dari Scale AI pada 2018 karena perbedaan visi, Guo tetap mempertahankan kepemilikan saham sebesar lima persen. Kepemilikan inilah yang menjadi kunci kekayaannya.
Valuasi Scale AI saat ini diperkirakan mencapai 25 miliar dollar AS. Kepemilikan saham tersebut menghasilkan kekayaan yang luar biasa bagi Guo.
Passes, Platform Digital dengan Potensi Besar dan Kontroversi
Pada 2022, Guo meluncurkan Passes, platform digital yang memungkinkan kreator terhubung langsung dengan penggemar. Platform ini menawarkan layanan pesan berbayar, siaran langsung, dan podcast eksklusif.
Passes berhasil meraih pendanaan sebesar 50 juta dollar AS hanya dalam dua tahun. Bella Thorne dan Kygo adalah beberapa tokoh terkenal yang menggunakan platform ini.
Namun, Passes juga pernah tersandung kontroversi hukum. Terdapat tuduhan penyalahgunaan konten yang dibantah keras oleh perusahaan.
Gaya Hidup Sederhana dan Dedikasi yang Tak Tergoyahkan
Meskipun seorang miliarder, Guo dikenal memiliki gaya hidup sederhana. Ia memprioritaskan pekerjaan dan tetap disiplin.
Ia memiliki apartemen di Miami dan rumah di Los Angeles yang dekat dengan kantornya. Ia sering menggunakan skateboard listrik atau diantar asistennya ke kantor.
“Saya bahkan makan siang di meja kerja karena terlalu sibuk,” ujarnya kepada Fortune.
Guo juga disiplin dalam berolahraga, rutin mengikuti Barry’s Bootcamp dua kali sehari. Ia telah menyelesaikan 3.000 kelas.
Meskipun gemar menghadiri festival musik dan pernah belajar menjadi DJ, Guo mengaku belum pernah liburan sepenuhnya. Bahkan saat liburan, ia tetap bekerja minimal delapan jam sehari.
Wirausaha Perempuan dan Masa Depan Industri Teknologi
Selain sebagai pengusaha, Guo aktif berinvestasi melalui Backend Capital. Perusahaan ini telah mendanai lebih dari 100 startup.
Guo mendukung wirausaha perempuan. Namun, ia mengakui masih ada bias gender dalam dunia teknologi.
“Saya pikir secara bawah sadar, investor masih lebih percaya laki-laki akan sukses, meskipun latar belakangnya sama,” katanya.
Guo menekankan bahwa membangun startup bukanlah jalan hidup bagi mereka yang mencari keseimbangan hidup. Namun, kesuksesannya menginspirasi banyak orang.
Meskipun menyandang gelar perempuan terkaya, Guo bersikap rendah hati. Ia bahkan merasa senang jika gelar tersebut diambil alih oleh perempuan lain. Menurutnya, ini menandakan pertumbuhan dunia kewirausahaan.
Lucy Guo adalah contoh inspiratif bagi para wanita yang ingin berkiprah di dunia teknologi. Kisahnya membuktikan bahwa dengan kerja keras, inovasi, dan keyakinan, impian yang muluk pun dapat diraih. Meskipun tantangannya besar, Guo membuktikan bahwa kesuksesan di industri teknologi tetap terbuka bagi siapa pun yang berani mengambil risiko.