Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan Senin ini. Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memproyeksikan penurunan tersebut didorong oleh sentimen global yang memburuk.
Eskalasi konflik geopolitik di Timur Tengah menjadi faktor utama. Serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir Iran pada Sabtu (21/6/2025) meningkatkan ketidakpastian global.
Gejolak Timur Tengah dan Dampaknya terhadap IHSG
Keikutsertaan AS dalam konflik antara Iran dan Israel meningkatkan tensi geopolitik secara signifikan. Hal ini berpotensi memicu kenaikan harga komoditas, terutama minyak mentah.
Kenaikan harga minyak akan mendorong inflasi global. Kondisi ini menyulitkan bank sentral untuk menurunkan suku bunga, padahal stimulus moneter dibutuhkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Ancaman Iran untuk meninggalkan NPT (Non-Proliferation Treaty) semakin menambah kekhawatiran. Perjanjian internasional ini bertujuan mencegah penyebaran senjata nuklir.
Pasokan minyak dunia juga terancam. Seperlima pasokan minyak harian dunia melewati Selat Hormuz, jalur strategis yang terletak di antara Iran dan negara tetangganya.
Potensi Kenaikan Harga Energi dan Dampaknya pada Ekonomi Global
Kenaikan harga minyak mentah dan LNG menjadi risiko nyata. Hal ini akan berdampak langsung pada harga energi domestik dan tarif impor.
Potensi kenaikan harga energi di dalam negeri menambah ketidakpastian ekonomi domestik. Kondisi ini diperkirakan akan memperkuat tekanan koreksi IHSG.
Ratna Lim memperkirakan IHSG akan menguji support di level 6.820-6.850. Ia menyarankan investor untuk mencermati perkembangan situasi dengan cermat.
Perkembangan Pasar Global dan Data Ekonomi yang Patut Dicermati
Selama pekan ini, pelaku pasar akan mencermati beberapa faktor penting. Perkembangan konflik Timur Tengah menjadi fokus utama perhatian.
Negosiasi perdagangan antara AS dan mitra dagangnya juga akan diperhatikan. Pidato Chairman The Fed juga akan menjadi sentimen penting yang mempengaruhi pasar.
Data ekonomi penting lainnya juga dinantikan. Indeks Personal Consumption Expenditure (PCE) Prices, serta indeks Purchasing Managers Index (PMI) di AS, Euro Area dan Jepang akan dipantau.
Pada perdagangan Jumat (20/6/2025), bursa saham Eropa menunjukkan pergerakan yang beragam. Indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,35 persen, Euro Stoxx 50 menguat 0,70 persen, indeks DAX Jerman naik 1,27 persen, dan indeks CAC Prancis naik 0,48 persen.
Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street melemah. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,08 persen, S&P 500 jatuh 0,22 persen, dan Nasdaq Composite melemah 0,43 persen.
Kesimpulannya, proyeksi pelemahan IHSG didorong oleh eskalasi konflik di Timur Tengah dan potensi kenaikan harga energi global. Investor disarankan untuk waspada dan mencermati perkembangan situasi geopolitik dan data ekonomi terkini sebelum mengambil keputusan investasi. Situasi yang kompleks ini membutuhkan analisis yang cermat dan strategi investasi yang adaptif.