Viral di media sosial, seorang nenek bernama Siti Fatimah disebut dibuang anaknya di Griya Lansia. Namun, cerita di balik peristiwa ini ternyata lebih kompleks daripada yang terlihat.
Camat Pabean Cantian, Muhammad Januar Rizal, dan anak Siti Fatimah memberikan klarifikasi terkait kejadian tersebut. Mereka menjelaskan bahwa niat menelantarkan sang ibu tidak pernah ada.
Klarifikasi Camat Pabean Cantian
Camat Januar menegaskan bahwa situasi sebenarnya tidak sesederhana yang beredar di media sosial. Anak Siti Fatimah tidak berniat menelantarkan ibunya.
Keputusan menitipkan Siti Fatimah ke Griya Lansia dilatarbelakangi keterbatasan kemampuan merawat sang ibu. Pihak kecamatan dan kelurahan selalu berkoordinasi dengan RT dan RW untuk memperhatikan lansia yang tinggal sendiri.
Siti Fatimah sebelumnya tinggal di Madura selama dua tahun. Baru satu bulan terakhir ia tinggal bersama anaknya, Lukman, di Perlis.
Penjelasan Anak Siti Fatimah
Lukman (40), anak ketiga Siti Fatimah, membantah telah menelantarkan ibunya. Ia menjelaskan bahwa ibunya pernah mengalami stroke dan membutuhkan perawatan khusus.
Karena tinggal menumpang di rumah sepupu, Lukman merasa tidak enak terus merepotkan. Griya Lansia dipilih karena pelayanannya yang baik, memberikan perawatan layak bagi ibunya.
Lukman dan keluarganya tinggal bersama sepupu. Mereka tidak memiliki tempat tinggal sendiri dan kondisi ini menambah kesulitan dalam merawat Siti Fatimah.
Kondisi Siti Fatimah dan Pertimbangan Keluarga
Kondisi kesehatan Siti Fatimah yang membutuhkan perhatian ekstra menjadi faktor utama keputusan ini. Ia memerlukan perawatan yang lebih intensif daripada yang mampu diberikan keluarga dalam kondisi tempat tinggal mereka saat ini.
Ketidakmampuan menyediakan tempat tinggal dan perawatan yang memadai mendorong keluarga untuk mencari solusi terbaik bagi Siti Fatimah. Griya Lansia dinilai sebagai tempat yang lebih layak untuk merawat sang ibu.
Dengan demikian, tindakan menitipkan Siti Fatimah ke Griya Lansia bukan merupakan bentuk penelantaran, melainkan upaya mencari solusi terbaik untuk kesejahteraan sang ibu mengingat keterbatasan yang dihadapi keluarga.
Peristiwa ini menyoroti pentingnya dukungan sosial bagi keluarga yang merawat lansia, terutama dalam hal akses terhadap fasilitas perawatan dan dukungan finansial. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap lansia di sekitar kita.