Pasangan ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, harus mengakui kekalahan di babak pertama Japan Open 2025. Kejutan terjadi ketika mereka disingkirkan oleh pasangan non-unggulan Liu Kuang Heng/Po Han Yang.
Turnamen yang berlangsung di Tokyo Gymnasium ini menandai awal yang mengecewakan bagi Leo/Bagas, yang sebelumnya diunggulkan di posisi kedelapan.
Perjuangan Leo/Bagas yang Sia-sia
Pertandingan yang berlangsung Selasa (15/7) tersebut berakhir dengan skor 15-21, 19-21 untuk kemenangan Liu/Po. Leo/Bagas tidak mampu memberikan perlawanan berarti di sepanjang pertandingan.
Di gim pertama, Leo/Bagas sempat menyamakan kedudukan 11-11 setelah tertinggal 2-5 di awal. Namun, setelah interval, mereka gagal membalikkan keadaan dan menyerah pada dominasi lawan.
Awal gim kedua terlihat menjanjikan bagi Leo/Bagas. Mereka unggul hingga skor 16-14. Namun, Liu/Po berhasil membalikkan keadaan dan memenangkan pertandingan.
Rangkaian Kegagalan Wakil Indonesia di Japan Open 2025
Kekalahan Leo/Bagas menambah deretan panjang wakil Indonesia yang gugur di babak awal Japan Open 2025.
Sebelumnya, Jonatan Christie dan Gregoria Mariska Tunjung, wakil tunggal putra dan putri Indonesia, juga telah tersingkir.
Hasil ini tentu menjadi pukulan bagi kontingen Indonesia yang mengincar prestasi terbaik di turnamen bergengsi ini.
Harapan Indonesia untuk Raih Gelar Japan Open
Leo/Bagas gagal menyamai pencapaian mereka di Japan Open 2024, di mana mereka berhasil mencapai babak semifinal.
Indonesia sendiri masih menantikan gelar juara Japan Open sejak terakhir kali diraih oleh Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo pada tahun 2018.
Jalan menuju gelar juara Japan Open tampaknya masih berat bagi Indonesia tahun ini, mengingat sejumlah unggulan mereka telah tersingkir di babak awal.
Kegagalan ini menjadi catatan penting untuk evaluasi dan persiapan lebih matang di turnamen-turnamen bulu tangkis internasional berikutnya.
Tim pelatih Indonesia perlu menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan rentetan kekalahan ini agar dapat merumuskan strategi yang lebih efektif dalam menghadapi kompetisi mendatang.
Ke depan, fokus utama tentu pada pembinaan atlet muda dan peningkatan kualitas pelatihan agar Indonesia dapat kembali bersaing di level tertinggi bulu tangkis dunia. Harapan untuk meraih gelar Japan Open di masa mendatang masih tetap ada, dengan catatan evaluasi yang komprehensif dan persiapan yang lebih matang.