Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan potensi positif di awal pekan ini, 30 Juni 2025. Sentimen global yang membaik, terutama terkait kemajuan negosiasi perdagangan AS-China dan kemungkinan penurunan suku bunga oleh The Fed, mendorong optimisme di pasar. Kenaikan IHSG pada perdagangan Kamis lalu, 26 Juni 2025, sebesar 0,96 persen menjadi indikator awal. Namun, perlu dicermati aksi jual bersih investor asing yang mencapai Rp 181 miliar.
Meskipun demikian, potensi menembus level 6.900 tetap terbuka lebar. Analis dari berbagai lembaga menilai peluang ini sangat besar berkat sentimen positif dari pasar global.
IHSG Berpeluang Tembus Level 6.900: Analisis dan Prospek
Analis BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menyatakan IHSG berpeluang kembali menembus level 6.900. Hal ini didorong oleh optimisme atas kesepakatan dagang AS-China dan potensi pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Ia melihat level support IHSG berada di kisaran 6.830-6.870, sementara resistance di 6.930-7.000.
Penguatan IHSG juga didukung oleh pergerakan positif pasar saham global. Kabar positif dari negosiasi perdagangan AS-China memberikan sentimen yang baik. Saham-saham yang paling banyak dilepas asing antara lain BBCA, CUAN, ICBP, ANTM, dan ASII. Hal ini perlu menjadi perhatian investor.
Sentimen Positif Global: AS-China dan The Fed
Kabar positif dari meja perundingan perdagangan AS-China menjadi katalis utama. Indeks S&P 500 naik 0,52 persen, Nasdaq Composite mencetak rekor tertinggi, dan Dow Jones Industrial Average menguat 1 persen. Walaupun Presiden Trump menyatakan negosiasi dengan Kanada dihentikan, pasar tetap merespon positif perkembangan dengan China.
Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, menyampaikan kerangka kerja kesepakatan dagang dengan China telah selesai. AS juga menargetkan kesepakatan serupa dengan sepuluh negara mitra dagang utama lainnya. Reli saham teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) seperti Nvidia dan Microsoft juga ikut mendorong penguatan pasar. Ini menandakan kepercayaan investor terhadap pertumbuhan ekonomi global.
Pergerakan Pasar Asia Pasifik dan Rekomendasi Saham
Pasar Asia-Pasifik menunjukkan pergerakan yang beragam. Jepang mencatatkan penguatan di indeks Nikkei 225 (1,43 persen) dan Topix (1,28 persen), didorong oleh pelambatan inflasi Tokyo. Sebaliknya, Korea Selatan mengalami pelemahan di indeks KOSPI (-0,77 persen) dan KOSDAQ (-0,81 persen).
Australia dan China juga berada di zona merah, dengan ASX 200 (-0,43 persen) dan CSI 300 (-0,61 persen). Namun, Singapura dan Malaysia justru menguat, masing-masing 0,70 persen dan 0,55 persen. Pergerakan yang beragam ini menunjukkan dinamika pasar yang kompleks.
BNI Sekuritas memberikan rekomendasi saham pilihan untuk perdagangan hari ini dengan status speculative buy: BRMS, ENRG, BKSL, ANTM, WIFI, dan CUAN. Rekomendasi ini perlu dipertimbangkan dengan strategi investasi masing-masing.
IHSG berhasil menunjukan kinerja yang kuat hingga akhir perdagangan Kamis, 26 Juni 2025, meskipun sempat mengalami koreksi di awal perdagangan. Pergerakan IHSG ke depan sangat bergantung pada perkembangan sentimen global dan dinamika pasar domestik. Penting bagi investor untuk terus memantau perkembangan ini dan membuat keputusan investasi yang bijak. Kondisi pasar yang fluktuatif menuntut kehati-hatian dan analisis yang mendalam.
