Informasi keliru terus bermunculan di tengah sorotan publik terhadap berbagai isu terkini. Media sosial menjadi lahan subur penyebaran informasi yang tidak akurat, menuntut kewaspadaan ekstra dari masyarakat.
Minggu ini, beberapa topik menarik perhatian dan sekaligus menjadi sasaran penyebaran hoaks. Mulai dari pertambangan nikel di Raja Ampat, kasus dugaan suap Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto, hingga hasil pertandingan Timnas Indonesia dan kecelakaan pesawat di India.
Hoaks seputar Pertambangan Nikel Raja Ampat
Dua foto beredar luas, diklaim sebagai bukti pembakaran alat berat di pertambangan nikel Raja Ampat. Foto tersebut menampilkan alat berat jenis backhoe yang terbakar dan helikopter di atasnya.
Namun, hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com membuktikan sebaliknya. Lokasi kejadian sebenarnya adalah pertambangan ilegal di Zaragoza, Antiokhia. Polda Papua Barat Daya juga telah mengkonfirmasi tidak ada pembakaran alat berat di Raja Ampat.
Klarifikasi Isu Patrick Kluivert dan Timnas Indonesia
Beredar kabar bahwa Patrick Kluivert mengundurkan diri sebagai pelatih Timnas Indonesia setelah kekalahan telak 0-6 dari Jepang.
Tim Cek Fakta Kompas.com telah mengkonfirmasi bahwa kabar tersebut tidak benar. Kluivert menegaskan dirinya tetap menjabat sebagai pelatih dan akan melanjutkan kerja sama dengan tim asistennya. Kontraknya masih berlaku hingga 2027.
Ia akan mempersiapkan Timnas untuk kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada bulan Oktober mendatang.
Video Kecelakaan Pesawat: Nepal, Bukan India
Sebuah video viral menampilkan suasana kabin pesawat sebelum kecelakaan, diklaim sebagai peristiwa jatuhnya pesawat Air India penerbangan A-171.
Penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menunjukkan video tersebut merupakan kecelakaan pesawat Yeti Airlines penerbangan 691 di Nepal pada Januari 2023, bukan kecelakaan Air India di India.
Kasus Dugaan Suap Hasto Kristiyanto: Fakta di Balik Vonis yang Belum Diputus
Beredar informasi bahwa Hasto Kristiyanto telah divonis tujuh tahun penjara terkait kasus dugaan suap. Video yang beredar di Facebook dan YouTube mengklaim Hasto telah mengirimkan surat kepada Megawati Soekarnoputri.
Kompas.com telah melakukan penelusuran fakta dan menemukan bahwa informasi tersebut tidak akurat. Video tersebut hanya menampilkan pemberitaan media mengenai buku yang ditulis Hasto selama masa penahanan di KPK. Buku tersebut bukanlah wasiat, melainkan berisi gagasan untuk merawat semangat perjuangan. Proses persidangan Hasto masih berlangsung, sidang terakhir terkait alat bukti digelar pada 5 Juni 2025.
Foto Manipulatif Penangkapan Najwa Shihab
Foto Najwa Shihab yang diklaim sebagai foto penangkapannya oleh polisi beredar di media sosial awal Juni 2025.
Tim Cek Fakta Kompas.com berhasil mengungkap bahwa foto tersebut merupakan hasil manipulasi. Foto asli adalah penangkapan seorang asisten rumah tangga (ART) tersangka pencurian di Bekasi pada Februari 2024. Wajah ART tersebut kemudian diganti dengan foto Najwa Shihab.
Kesimpulannya, penting bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap informasi yang beredar di media sosial. Verifikasi informasi dari sumber terpercaya sebelum menyebarkannya lebih lanjut dapat mencegah penyebaran hoaks dan menjaga kepercayaan publik. Kompas.com berkomitmen untuk menghadirkan informasi yang akurat dan terpercaya.