Baru-baru ini, sebuah video yang mengklaim Pendeta Melianus Lensini menawarkan dana bantuan dari Pemerintah Australia untuk umat Kristen di Indonesia beredar luas di media sosial. Klaim ini muncul di berbagai platform pada pertengahan Juni 2025, menimbulkan kekhawatiran dan kebingungan di kalangan masyarakat.
Namun, hasil penelusuran Kompas.com mengungkapkan fakta yang mengejutkan. Video tersebut ternyata merupakan hasil manipulasi canggih menggunakan kecerdasan buatan (AI). Informasi yang disampaikan sepenuhnya adalah hoaks.
Narasi Hoaks Dana Bantuan
Beberapa akun Facebook menyebarkan video tersebut, menunjukkan Pendeta Melianus Lensini sebagai penanggung jawab program bantuan fiktif ini.
Dalam video yang direkayasa, pendeta tersebut menyebutkan adanya dana bantuan dan mengajak umat Kristen untuk mendaftar melalui nomor WhatsApp tertentu.
Narasi video tersebut menyebutkan program bantuan bernama DAP dengan total dana mencapai 2 miliar rupiah untuk kesejahteraan umat Kristen dan pembangunan gereja di Indonesia pada tahun 2025.
Bukti Manipulasi AI
Terdapat beberapa kejanggalan yang mencurigakan dalam video tersebut. Gerakan tubuh Pendeta Melianus Lensini tampak kaku dan tidak natural.
Sinkronisasi antara gerakan bibir dan ucapannya pun tidak selaras, indikasi kuat penggunaan teknologi AI untuk menghasilkan video palsu ini.
Penggunaan alat verifikasi Hive Moderation mengkonfirmasi kecurigaan tersebut. Hasil analisis menunjukkan probabilitas 90,9 persen bahwa video tersebut merupakan hasil rekayasa AI generatif.
Foto Pendeta Melianus Lensini yang digunakan dalam video palsu tersebut ternyata diambil dari sebuah artikel berita di Victory News yang membahas kisah inspiratifnya sebagai pendeta muda.
Hoaks serupa dan Kesimpulan
Kasus ini bukan yang pertama. Sebelumnya, beredar pula video manipulasi AI serupa yang terkait dengan dana bantuan pemerintah Australia.
Video-video palsu tersebut selalu menggunakan modus operandi yang sama, yaitu menawarkan dana bantuan dan meminta kontak melalui nomor WhatsApp.
Kesimpulannya, video yang menampilkan Pendeta Melianus Lensini dan mengklaim adanya dana bantuan dari Pemerintah Australia adalah hoaks yang dibuat menggunakan teknologi AI. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya literasi digital dan kemampuan untuk mendeteksi informasi palsu di era teknologi yang semakin canggih. Kita perlu lebih kritis dalam menerima informasi yang beredar di media sosial dan selalu mengacu pada sumber-sumber terpercaya.