Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan 178 kasus COVID-19 baru di Indonesia pada minggu ke-23 tahun 2025. Angka ini memicu imbauan kewaspadaan bagi jamaah haji yang mengalami gejala batuk dan pilek.
Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Mohammad Imran, menekankan pentingnya langkah pencegahan untuk menghindari penyebaran virus dan komplikasi kesehatan lebih lanjut. Jamaah haji diimbau proaktif menjaga kesehatan dan melaporkan kondisi mereka kepada petugas medis.
Waspada COVID-19: Imbauan bagi Jamaah Haji dengan Gejala Batuk dan Pilek
Meningkatnya kasus COVID-19 di beberapa negara, termasuk Indonesia, menuntut kewaspadaan ekstra. Jamaah haji yang merasakan gejala batuk dan pilek, baik selama di Tanah Suci maupun setelah kembali ke Indonesia, harus mengambil langkah-langkah pencegahan.
Langkah-langkah pencegahan tersebut meliputi penggunaan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, serta segera melapor ke petugas kesehatan. Pelaporan riwayat perjalanan sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan efektif.
Dampak Panas Ekstrem Arab Saudi terhadap Kesehatan Jamaah
Suhu ekstrem di Arab Saudi, mencapai 45°C di Makkah dan 47°C di Madinah dengan kelembapan rendah, merupakan ancaman bagi kesehatan jamaah haji.
Kondisi ini dapat memicu dehidrasi, kelelahan akibat panas, dan memperburuk penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, gangguan ginjal, jantung, dan paru. Penanganan medis yang tepat dan cepat sangat krusial.
Data PPIH menunjukkan tingginya jumlah jamaah yang memerlukan perawatan. Hingga hari ke-44 ibadah haji, tercatat 72 ribu kasus rawat jalan, dengan ISPA, hipertensi, dan diabetes sebagai tiga penyakit terbanyak. Sementara itu, 238 jamaah dirawat di RS Arab Saudi, dengan pneumonia, diabetes komplikasi, dan penyakit jantung koroner sebagai tiga kasus terbanyak.
Jamaah haji, terutama lansia dan yang memiliki penyakit bawaan, dianjurkan untuk cukup istirahat dan menghindari aktivitas fisik berlebihan. Umrah sunnah berulang atau ibadah Arbain di Madinah sebaiknya dipertimbangkan kembali.
Rekomendasi Pencegahan dan Penanganan Pasca Haji
Untuk menghindari dampak buruk cuaca ekstrem, jamaah disarankan untuk menghindari aktivitas di luar ruangan pada pukul 10.00–16.00 WAS. Jika harus keluar, gunakan payung, semprotan wajah, dan bawa cukup air minum.
Jamaah lansia dan yang memiliki penyakit kronis disarankan untuk memprioritaskan ibadah yang tidak terlalu melelahkan, seperti bersedekah, berzikir, dan membaca Al-Quran. Konsultasi kesehatan rutin dan pengobatan teratur juga sangat penting.
Setelah kembali ke Indonesia, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami demam, batuk pilek, atau sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah pulang dari Tanah Suci. Langkah cepat ini penting untuk mencegah komplikasi kesehatan.
- Gunakan masker, rajin cuci tangan, dan segera laporkan riwayat perjalanan ke petugas kesehatan jika mengalami gejala.
- Hindari aktivitas di luar ruangan pada jam-jam terik di Arab Saudi.
- Istirahat cukup, hindari aktivitas fisik berlebihan, terutama bagi lansia dan penderita penyakit kronis.
- Konsultasi dan pengobatan rutin sangat penting.
- Segera periksa ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala pasca kepulangan dari Tanah Suci.
Kewaspadaan dan langkah pencegahan yang proaktif merupakan kunci utama menjaga kesehatan jamaah haji, baik selama di Arab Saudi maupun setelah kembali ke Tanah Air. Dengan memperhatikan imbauan kesehatan ini, diharapkan ibadah haji dapat berjalan lancar dan jamaah dapat kembali dengan sehat.
